Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus: Aulia Pohan Tak Pernah di Tahanan

Kompas.com - 29/04/2011, 17:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gayus Halomoan Tambunan, bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak, mengatakan, empat tahanan lain di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua sangat jarang berada di tahanan. Mereka dapat keluar atas izin dari Komisaris Polisi Iwan Siswanto selaku Kepala Rutan.

Gayus menjelaskan, awalnya ia ditahan di sel milik Gegana di Kompleks Brimob selama proses penyidikan di Polri. Setelah itu, penahanan dipindahkan ke Rutan oleh pihak kejaksaan sejak 1 Juli 2010.

"Saya ditahan bersama tahanan teroris, korupsi," kata Gayus saat bersaksi di sidang terdakwa Iwan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jumat (29/4/2011).

Di Rutan itu, Gayus ditahan bersama dua mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aulia Pohan dan Maman Sumantri, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar. Iwan bertanggung jawab atas tahanan itu. Adapun tahanan teroris di luar tanggung jawab Iwan.

"Setelah dua (sampai) tiga minggu di sana, saya perhatikan sepertinya Pak Aulia, Pak Maman, Pak Williardi, dan Pak Susno hampir tidak pernah ada di tempat," kata Gayus. Menurut dia, mereka keluar Rutan tanpa pengawalan.

Gayus lalu menanyakan langsung ke Iwan mengenai perlakuan khusus yang diberikan kepada para tahanan itu. "Pak Iwan bilang, 'Kamu enggak usah ikut campur, itu bukan urusan kamu'. Saya bilang, 'Saya punya akses ke Satgas (Pemberantasan Mafia Hukum). Saya laporkan nanti ke Satgas'," cerita Gayus.

"Pak Iwan bilang, 'Janganlah lapor, repot kita semua. Kamu mau keluar juga?' Saya jawab, 'Kalau dikasih izin mau'," lanjut Gayus.

Satu minggu setelah perbincangan itu, tambah Gayus, Iwan mengizinkannya keluar setiap Sabtu pagi dan kembali pada Minggu malam.

Gayus mengklaim tidak pernah ada pemberian uang dalam izin keluar masuk Rutan itu. Begitu pula dengan empat tahanan lain. Menurut dia, keluar masuk tahanan tanpa prosedur adalah hal yang biasa di Rutan Mako Brimob. "Semua tahanan keluar," kata dia.

Keterangan Gayus itu sedikit berbeda dengan dakwaan yang disusun oleh jaksa penuntut umum. Jaksa hanya menyebut nama Susno dan Williardi yang kerap keluar masuk Rutan. Menurut Dion Pongkor, pengacara Gayus, kliennya juga menyebut Aulia Pohan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Polri hingga saat ini belum mengusut dugaan keluar masuk rutan seperti pengakuan Gayus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com