Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus dan Iwan Cabut BAP

Kompas.com - 29/04/2011, 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gayus Halomoan Tambunan dan Kompol Iwan Siswanto, dua orang yang terjerat kasus suap-menyuap, mencabut keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Keduanya mengklaim tidak ada suap-menyuap terkait keluarnya Gayus dari Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Gayus mencabut soal pemberian uang Rp 10 juta ke Iwan saat menjabat Kepala Rutan. Uang itu untuk dibagikan kepada para petugas Rutan menjelang Lebaran tahun 2010. Awalnya, kata Gayus, Iwan mengirimkan pesan singkat (SMS) yang berisi permintaan uang Rp 10 juta.

"Isi SMS, tolong bantu pasukan banyak untuk Lebaran," kata Gayus saat bersaksi di sidang terdakwa Iwan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Jumat (29/4/2011).

Dalam BAP, Gayus mengaku menyerahkan uang Rp 10 juta kepada Iwan. Namun, dalam persidangan, pemilik harta Rp 100 miliar itu mengaku hanya memberikan sarung dan baju koko. Dia tak menyebut berapa jumlah yang dia berikan. "Uang Rp 10 juta tidak ada," sangkal dia.

Adapun Iwan mencabut keterangannya terkait pengakuan menerima suap sebesar Rp 264 juta setelah memberikan izin Gayus keluar sel sebanyak 78 kali sejak Juni 2010 sampai 5 November 2010. Dalam BAP, Iwan merinci nilai uang yang dia terima setiap bulan.

"Memang apa yang dikatakan Gayus benar semua," kata Iwan setelah mendengar pengakuan Gayus yang menyebut tak ada pemberian uang sepeser pun kepadanya dan delapan petugas Rutan.

"Terserah, saudara belum kita periksa. Tapi dalam BAP saudara mengaku terima Rp 264 juta," kata Singgih Budi Prakoso, ketua majelis hakim, kepada Iwan. "Nanti saya akan jelaskan," timpal Iwan.

Sila Pulungan, koordinator jaksa penuntut umum, tak mempermasalahkan bantahan Gayus itu lantaran itu hak yang bersangkutan. Pihaknya tetap meyakini dapat membuktikan adanya penyuapan berdasarkan kesaksian para petugas Rutan serta petunjuk-petunjuk lain. "Nanti keyakinan hakim yang putuskan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com