JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur pantai utara Jawa Barat mulai dari Jatisari, Kabupaten Karawang, hingga Simpang Lohbener (Celeng), Kabupaten Indramayu, rusak merata di hampir sepanjang jalan.
Dari total sekitar 100 kilometer panjang jalan di ruas itu, diperkirakan sekitar 80 kilometer di antaranya berlubang dengan berbagai ukuran. Kerusakan kecil secara sporadis di banyak lokasi itu membuat tidak nyaman semua pemakai jalan. Bagi pengendara sepeda motor, kondisi itu malah membahayakan mereka.
Kerusakan itu di luar kerusakan di empat lokasi jalan dan jembatan yang sejak sebulan lalu sedang diperbaiki, yakni di Jatisari, Pusakanegara, Sumuradem, dan Losarang. Perbaikan jalan dan jembatan di empat lokasi itu kerap membuat kemacetan panjang kendaraan karena satu jalur jalan ditutup.
Terkait perbaikan yang sedang dilakukan, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Jawa Barat Gatot Soejatmodjo, Kamis (5/5/2011), menyebutkan, perbaikan jalan dan jembatan di jalur pantura Jawa Barat ditargetkan selesai sebelum hari raya Idul Fitri pada akhir Agustus 2011 (Kompas, 6/5/2011).
Menurut Gatot, sedikitnya tiga lokasi di ruas Cikampek-Cirebon kini dalam proses peningkatan kapasitas dan kualitas jalan. Lokasi perbaikan jalan itu adalah Jatisari-Cikalongsari (Kabupaten Karawang), Sewo-Lohbener (Indramayu), dan Lohbener-Palimanan (Cirebon). Jenis pekerjaan meliputi pelebaran dan pengerasan jalan serta perbaikan jembatan.
Ia menyebutkan, panjang jalan yang diperbaiki di ruas Jatisari-Cikalongsari mencapai 1,5 kilometer, termasuk di dalamnya tiga jembatan: Kaliwaru, Cikalongsari, dan Cilamaya. Kaliwaru dan Cikalongsari butuh waktu satu bulan, sementara perbaikan Jembatan Cilamaya serta pelebaran jalan dari 13 meter menjadi 15,5 meter butuh waktu sekitar dua bulan.
Bertebaran
Pengamatan pada pekan ini menunjukkan, kerusakan lebih banyak terjadi di jalur dari Celeng menuju Jatisari. Lubang jalan bertebaran, baik di bagian tengah jalur maupun di tepi jalur. Kerusakan paling parah mulai terjadi di sekitar Pamanukan hingga Ciasem. Jalan berlubang umumnya berada di tengah jalur, di lokasi sambungan lapisan beton.
Di sejumlah lokasi, sebagian lubang telah diperbaiki secara tambal sulam dengan lapisan aspal. Namun, kondisi itu tetap tidak membuat nyaman pengendara karena badan jalan tidak rata dan bergelombang.
Kondisi jalur pantura yang selalu rusak hampir sepanjang tahun dikeluhkan pemakai jalan yang biasa melintas di ruas ramai tersebut. Ika, warga Jakarta, misalnya, mengeluhkan perbaikan jalan yang dilakukan setiap tahun, terutama beberapa bulan sebelum Lebaran.
"Perbaikan jalan selalu terulang setiap tahun dengan menutup satu jalur di lokasi perbaikan. Perbaikan tidak pernah tuntas,” katanya.
Jalur pantura yang biasa diperbaiki secara tambal sulam atau permanen hingga menjelang Lebaran biasanya kembali rusak lagi di banyak lokasi, beberapa minggu setelah arus mudik dan balik selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.