"Bali Day" di Museum Horniman

LONDON, KOMPAS.com — Gamelan dan tari Bali menghibur pengunjung yang hadir di Museum Horniman dalam acara "Bali Day", bagian dari rangkaian kegiatan ekshibisi "Bali: Dancing for the Gods" yang digelar sejak April 2011 hingga Januari 2012. Lebih dari seratus pengunjung yang berasal dari Forest Hill, wilayah tenggara London, memenuhi Gallery Square Museum Horniman menyaksikan Bali Day. Demikian keterangan Sekretaris Satu Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI London Novan Ivanhoe Saleh kepada Antara London, Minggu (22/5/2011).

Menurut Novan, dalam kegiatan kali ini digelar beragam aktivitas yang bertujuan mempertunjukkan budaya dan seni dari Bali berupa workshop tari Kecak, story telling, serta pertunjukan gamelan dan tarian Bali.

Salah seorang pengunjung sempat berdecak kagum, "It’s amazing, I have never seen such fantastic musical instrument." Ungkapan tersebut dia lontarkan setelah menyaksikan permainan musik gamelan yang dibawakan kelompok gamelan Bali, Lila Cita, yang sebagian besar anggotanya warga Inggris dan bermarkas di London.

Pengunjung juga disuguhi tari-tarian Bali yang dibawakan kelompok tari Lila Bhawa, kelompok tari di London di bawah asuhan Ni Made Pujawati, dan tari topeng yang dipentaskan Prof I Wayan Dibia dari Institut Seni Indonesia, Denpasar, yang didatangkan ke London khusus untuk mendukung ekshibisi di Museum Horniman.

Kegiatan yang didukung penuh, termasuk pendanaannya, oleh KBRI London tersebut juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi wisata Indonesia kepada pengunjung. Beberapa anggota staf KBRI London terlihat sibuk membagi-bagikan brosur pariwisata dan menjelaskan kepada pengunjung yang ingin tahu lebih banyak lagi tentang Indonesia.

Kegiatan Bali Day ini berlangsung sehari penuh dari pukul 10 pagi hingga lima sore. Kegiatan ini berhasil menyedot perhatian sebagian besar pengunjung Museum Horniman yang dibangun tahun 1901 dan mengkhususkan pada etnografi serta peralatan musik dari berbagai dunia.