Namun, Halapancas mengaku belum bertemu Malinda Dee di RS Polri.
Dokter spesialis bedah plastik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Imam Susanto, yang dihubungi terpisah menjelaskan, salah satu penyebab peradangan pada seseorang yang pernah menjalani operasi plastik payudara adalah karena pecahnya implan.
Bahaya pecahnya implan ini tergantung dari jenis implan yang digunakan, apakah garam fisiologis (NaCl), gel silikon, atau gel silikon kohesif.
Untuk implan yang berisi garam fisiologis, pecahnya implan tidak mengganggu atau menimbulkan reaksi tubuh. Namun, produk lama, biasanya berupa silikon berbentuk gel yang jika pecah akan menimbulkan dampak kepada tubuh, yakni reaksi inflamasi atau peradangan, misalnya merah-merah pada kulit dan pengerasan pada bagian yang dioperasi. Jika dibiarkan, hal ini dapat menimbulkan granula (benjolan keras) dan reaksi berlebihan, seperti abses, yakni pembengkakan yang bisa disertai nanah. Namun, implan silikon yang memang diperuntukkan bagi tubuh tidak menyebabkan terjadinya kanker.
Produk silikon dengan tipe yang jauh lebih baru biasanya lebih kohesif dalam arti jauh lebih kental dan kenyal. Jika implan pecah, silikon itu tidak akan ”lari” atau menyebar ke mana-mana. Implan silikon yang pecah umumnya akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan kantungnya.
Pecahnya silikon, menurut Imam, antara lain, disebabkan karena terkena benda tajam atau kegagalan produk. Ada satu produk implan silikon yang ditarik dari pasar lantaran terjadi banyak kasus silikon pecah tanpa sebab.