Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Perampok ATM BCA Bukan Teroris

Kompas.com - 08/06/2011, 19:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejauh ini polisi belum menemukan indikasi terorisme dalam kasus perampokan mobil penyalur uang untuk ATM di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Hal itu terbukti karena pelaku tidak mengambil seluruh kantung berisi uang di dalam mobil tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Herry Rodolf Nahak, mengatakan bahwa sejauh ini polisi masih belum menemukan adanya indikasi terorisme dalam kasus perampokan sebuah mobil pengisi ATM BCA di Jalan Robusta, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dugaan kuat ini timbul karena pelaku tidak mengambil seluruh kantong uang yang ada dalam mobil itu.

"Kalau teroris, tidak meninggalkan uang sebegitu banyak. Nikmat benar, barang sudah di depan mata ditinggalkan," kata Herry, Rabu (8/6/2011) di Jakarta.

Menurut dia, bila perampokan tersebut merupakan aksi teroris, maka polisi sudah mengaitkan kejadian itu dengan kelompok teroris tertentu. Namun, sejauh ini tidak ada indikasi ke arah terorisme. "Kalau ada indikasi teroris itu kalau ada kaitannya dengan jaringan teror," kata Herry.

Mobil milik perusahaan jasa pengamanan PT Armorindo Arta itu dirampok saat hendak menyetor uang ke ATM BCA di Jalan Robusta, Pondok Kopi, Minggu (12/5/2011). Saat itu, tiba-tiba pelaku yang diduga berjumlah dua orang masuk ke dalam mobil dan membawa kabur mobil itu ke arah Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur.

Dari tujuh kantong berisi uang sekitar Rp 1,9 miliar, hanya satu kantong berisi Rp 460 juta yang hilang. Mobil tersebut ditinggalkan pelaku di Jatibening, Bekasi.

Hingga kini, sudah ada 10 saksi yang dimintai keterangan. Empat orang di antaranya adalah petugas Armorindo yang berada di lokasi saat kejadian, yakni Yunizar Simbolon (pengemudi mobil), Ahmad (anggota satpam), Hendrik Gunawan (anggota satpam), dan Zulfikar (teknisi ATM). Dari keterangan-keterangan itu, polisi masih belum bisa menetapkan tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com