Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Kereta Usang

Kompas.com - 07/07/2011, 03:46 WIB

Kepala Humas Daop 1 PT KAI Mateta Rijalulhaq membenarkan usia sinyal yang digunakan di wilayah Jabodetabek rata-rata sudah 18 tahun. ”Idealnya, sinyal diganti setiap 10-15 tahun,” ucap Mateta.

Penggantian persinyalan yang sudah tua ini, menurut Mateta, tidak bisa dilakukan PT KAI karena sinyal tergolong prasarana perkeretaapian yang menjadi kewenangan pemerintah.

PT KAI hanya melakukan perbaikan bila ada sinyal yang rusak. Selain itu, ada juga perawatan rutin yang dilakukan. Kerusakan sinyal bisa disebabkan oleh bermacam hal, seperti kerusakan pada alat akibat tersambar petir dan hujan, hingga pencurian peralatan.

Vice President Angkutan Penumpang dan Customer Care PT KAI Husein Nurroni mengatakan, selama ini tidak ada biaya perawatan prasarana dari pemerintah.

Selama belum ada kucuran dana dari pemerintah, perawatan sinyal dilakukan PT KAI. Hanya, Husein mengakui, dana yang tersedia untuk perawatan prasarana sangat minim.

”Tahun ini, kebutuhan untuk biaya perawatan sinyal Rp 1,4 triliun, tetapi dana itu tidak dikucurkan pemerintah. Perawatan dilakukan dengan dana PT KAI. Jumlahnya memang tidak besar, yakni sekitar 50-60 persen, dari kebutuhan,” kata Husein.

Keterbatasan dana juga membuat tertundanya penggantian dan perawatan prasarana. Perawatan dan penggantian sinyal, telekomunikasi, dan listrik aliran atas yang tertunda mencapai Rp 3,7 triliun. (GAL/ART/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com