Pengerjaan JLNT Antasari-Blok M Berjalan Lambat

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengerjaan proyek Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu dan Antasari-Blok M hingga saat ini masih berlangsung. Namun, perkembangan pengerjaan paket Antasari-Blok M  lebih lambat daripada paket Kampung Melayu-Tanah Abang yang saat ini sampai 31,5 persen.

"Paket Antasari-Blok M itu baru 27 persen. Proyek lebih lama karena pemasangan pier head hanya dilakukan pada malam hari saja," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo di Jakarta, Rabu (5/10/2011).

Kendati demikian, ia menjelaskan, pelaksanaan proyek kedua JLNT ini sesuai target. Selain itu akan diusahakan kedua jalur ini selesai dalam waktu yang bersamaan meskipun ada beberapa masalah.

"Casablanca juga banyak permasalahan, tetapi tetap lebih cepat. Tapi, kami akan kejar sehingga bisa selesai bersamaan," kata Ery.

Ia mengungkapkan, bagian tersulit pada jalur JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang adalah bagian yang menyeberangi Sudirman. Karena itu, di jalan sepanjang 110 meter yang menghubungkan Jalan Prof Dr Satrio dan Jalan KH Mas Mansyur dilakukan pengecoran box girder (penampang jalan) langsung di tempat.

"Jadi, pengecoran box girder-nya langsung di atas saat dipasang," tutur Ery.

Sementara itu, untuk Antasari-Blok M, pemasangan box girder-nya ada dua metode, yakni lifting box girder (pengangkatan penampang jalan) yang menggunakan frame dan gantry form traveler (gantungan rel berjalan). Dari lima paket JLNT Antasari-Blok M, paket Prapanca sudah hampir selesai.

"Paket Prapanca sudah hampir closure," tandas Ery.