Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran Naik Pesat

Kompas.com - 13/10/2011, 02:53 WIB

Jakarta, Kompas - Pasar perkantoran Jakarta dan kawasan industri di Jabodetabek menikmati pertumbuhan paling pesat selama Januari hingga September 2011. Tingkat penyerapan perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta naik 182 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Demikian paparan konsultan properti Jones Lang Lassale-Procon, di Jakarta, Rabu (12/10).

Head of Research Jones Lang Lassale-Procon Anton Sitorus mengemukakan, tingkat penyerapan perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta selama sembilan bulan pertama tahun 2011 mencapai 340.000 meter persegi atau naik 182 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

”Tingkat penyerapan perkantoran ini tertinggi dalam satu dekade terakhir, yang menunjukkan perkantoran semakin booming,” ujarnya.

Hal serupa terjadi pada kawasan industri. Penyerapan lahan kawasan industri di wilayah Jabodetabek dari Januari sampai September 2011 tercatat 681 hektar atau naik 107 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Permintaan akan lahan dan fasilitas industri naik tajam seiring ekspansi sejumlah perusahaan manufaktur dalam dan luar negeri, terutama industri otomotif, dan farmasi.

Optimisme sektor perkantoran dan industri berlangsung seiring kecenderungan investor untuk mencari alternatif investasi pada pasar yang terus bertumbuh seperti Indonesia.

Gairah sektor perkantoran dan kawasan industri turut berimbas pada kenaikan pangsa apartemen sewa. Hingga kuartal III-2011, tingkat hunian apartemen sewa menjadi 77,9 persen atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sekitar 68 persen.

”Pertumbuhan hunian apartemen sewa berlangsung seiring pertumbuhan kantor dan ekspansi korporasi,” ujar Anton.

Tren meningkatnya hunian kondominium juga berlangsung di Jakarta, antara lain, dipicu oleh kemacetan semakin parah. Tingginya permintaan juga diimbangi dengan bertambahnya pasokan kondominium. Hingga tahun 2014, sedikitnya 23.400 unit kondominium siap dipasok.

Sementara itu, konsultan properti Cushman & Wakefield merilis, aktivitas penjualan kondominium pada kuartal III-2011 didominasi segmen menengah. Total serapan segmen menengah mencapai 80 persen.

Tren kenaikan harga rata-rata unit kondominium masih terlihat pada kuartal III-2011. Salah satu faktornya ialah pertumbuhan harga tanah, terutama di area Kawasan Bisnis Jakarta (CBD) dan area perumahan primer. Harga rata-rata unit kondominium kuartal III Rp 18,75 juta per meter persegi, naik 3,8 persen dari kuartal II dan 14,3 persen dari kuartal III tahun lalu.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Property Eatch Ali Tranghanda mengemukakan, kenaikan tren pasar properti perumahan harus disikapi hati-hati, khususnya rumah mewah. Ada kecenderungan, harga rumah yang tinggi tidak mencerminkan harga pasar karena dipatok oleh pengembang. (lkt)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com