JAKARTA, KOMPAS.com — Yusak Hapligor (40), seorang korban ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, harus menjalani operasi di Rumah Sakit Haji Pondok Gede karena mengalami patah tulang kaki. Seorang korban lainnya, Marlinda (39), sudah dipulangkan terlebih dulu.
Informasi ini disampaikan Kepala Ruangan Unit Gawat Darurat RS Haji Sunardi, Kamis (20/10/2011), saat dihubungi wartawan. "Satu korban atas nama Yusak Hapligor akan dioperasi siang nanti sekitar pukul 13.00 karena patah kaki sebelah kiri pada tulang keringnya," ujarnya.
Ia melanjutkan, Sunardi mengalami patah tulang karena benturan keras. Pasalnya, saat ledakan terjadi, Sunardi sempat terlempar. "Kemungkinan terbentur karena waktu itu dia mengaku ada di dalam bus," tuturnya.
Korban lain, yakni Marlinda, sudah pulang terlebih dulu karena hanya mengalami syok. Sementara itu, korban lain, Sugiarto, yang mangalami luka sobek di kepala bagian belakang dengan sekitar 8 jahitan dan luka lecet di punggung masih harus dipindahkan ke ruang keperawatan guna pemantauan.
"Sugiarto masih kami pantau selama 24 jam, takutnya kalau nanti muntah atau cedera kepala. Namun, kalau memang tidak apa-apa, dia diperbolehkan pulang," kata Sunardi.
Seperti diberitakan, ledakan terjadi di SPBG Pinang Ranti, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.20. Penyebab ledakan diduga karena ada kebocoran dalam selang gas yang dipakai saat mengisi bahan bakar sebuah bus transjakarta. Akibatnya, tiga orang luka dan bus transjakarta mengalami retak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.