Panitia Indocomtech: Parkir Liar Bukan Urusan Kami

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana kegiatan Indocomtech, Dyandra Promosindo, mengaku tidak bertanggung jawab terhadap parkir liar yang ada di lingkungan pameran.

Chief Operational Officer Dyandra Promosindo, Soehoed Kosasih, menyatakan, kegiatan tersebut sudah dikoordinasi dengan pihak kesekretariatan Gedung Gelora Bung Karno. Dengan demikian, pengunjung hanya akan dikenakan tiket masuk di setiap pintu gerbang Gelora Bung Karno.

"Kami sudah sewa lahan parkir di sekitar area pameran. Jika di luar itu, bukan urusan kami. Itu kekuasaan sendiri," ujar Soehoed kepada Kompas.com selepas acara pemberian ASLI Award dari Microsoft ke Dyandra Promosindo di Jakarta, Jumat (4/11/2011).

Setiap pengunjung pameran Indocomtech akan ditarik tiket masuk Gelora Bung Karno sebesar Rp 2.000 per sekali masuk untuk sepeda motor. Masalah yang muncul adalah ada tarif pungutan untuk parkir dengan harga yang sama Rp 2.000 sehingga per sekali masuk pengunjung akan dikenakan bayaran Rp 4.000. Itu hanya pengunjung dengan memakai kendaraan bermotor, belum yang memakai mobil sudah tentu akan "dikutip" lebih tinggi.

Padahal, untuk memasuki area pameran Indocomtech, pengunjung juga harus merogoh kocek lagi sebesar Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 15.000 pada akhir pekan.

Pertanyaannya, untuk siapa tiket parkir kendaraan tersebut? Untuk kepentingan Gelora Bung Karno ataukah kepentingan kelompok tertentu?