Korban Banjir "Bersih-bersih" Halaman Komnas HAM

JAKARTA, KOMPAS.com — Korban banjir Pondok Labu melakukan aksi "bersih-bersih" halaman Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhari No 45 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2011). Ny Wagiyo, salah seorang warga yang melakukan aksi tersebut, menjelaskan, aksi teatrikal itu tak lain dari gambaran aktivitas warga sehari-hari dalam sembilan bulan terakhir.

"Beginilah kami tiap hari, bersih-bersih lumpur dari dalam rumah," kata Ny Wagiyo sambil bercucuran air mata.

Bersama Ibu Parni, keduanya terus mengayunkan serokan, seakan sedang menarik sampah berwujud lumpur dan material lain yang dibawa banjir Kali Krukut yang meluberi rumah mereka. Kemudian, muncul seorang bapak yang menguatkan mereka. "Sudahlah ibu-ibu, kita bersihkan saja. Beginilah nasib kita kalau tidak diperhatikan pemerintah," kata si bapak.

Korban Banjir datang ke Komnas HAM untuk mengadukan kondisi hidup mereka yang belum memperoleh kejelasan hingga saat ini. Sejak Maret 2011, permukiman warga, khususnya di RT 11 RW 03 Kampung Pulo, tak pernah lepas dari genangan air.

Dalam dua kejadian, pada 30 Oktober dan 13 November, banjir meninggi hingga lebih dari dua meter. Kejadian tersebut berlangsung sejak dimulainya proyek pelebaran Lapangan Tembak Marinir, Cilandak, pada sisi utara permukiman penduduk. Warga mengeluhkan kerugian material, kesehatan, dan waktu yang terbuang karena terus menerus dilanda air berlumpur.

Pihak Komnas HAM menjanjikan akan membantu upaya perbaikan hidup warga Kampung Pulo. Mereka meminta korban banjir mengajukan aduan resmi dalam bentuk surat beserta kronologi sebagai syarat administratif.