Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Devi Hanya Tawarkan ABG ke Pria Asing

Kompas.com - 01/12/2011, 10:06 WIB
Madina Nusrat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Devi (27), pelaku perdagangan anak untuk prostitusi, mengaku hanya menawarkan korban WW (13) untuk melayani pria asing. Dia pun menyanggah telah memaksa korban untuk melayani rekannya, Low Philipp Teck Seng (36), pria asal Jerman yang bekerja sebagai tenaga ahli marketing pada sebuah pabrik di Cibitung.

"Anak itu (WW) yang mau sendiri. Katanya lagi butuh uang," tutur Devi, Kamis (2/12/2011), yang kini mendekam di tahanan Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara.

Devi mengaku, mulanya WW datang ke kamar kosnya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dengan diantar dua rekannya Maudi (16) dan Rini (22). Saat itu WW baru pulang mengamen di kawasan Blok M.

Saat itu, kata Devi, WW meminta bantuan dicarikan kerja supaya bisa memperoleh uang tambahan. Devi lantas menawarkan WW untuk melayani Philipp yang tinggal di kawasan Kelapa Gading. WW pun tak pulang ke rumah, dan keesokan malamnya dia berangkat ke Kelapa Gading dengan diantar ojek motor.

Menurut Devi, WW kemudian bertemu Philipp di La Piazza. WW menginap satu malam di rumah Philipp. Keesokan paginya, WW dijemput kembali oleh ojek motor di La Piazza.

Devi mengaku, Philipp kemudian menitipkan uang Rp 1,1 juta kepada pengemudi ojek. "Sampai di Blok M, uang itu saya bagi," katanya. Sebanyak Rp 250.000, kata Devi, diberikan kepada Maudi dan Rini, dan Rp 400.000 untuk membayar ojek. Sebanyak Rp 300.000 diambil Devi, dan WW hanya diberikan sisanya Rp 150.000.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan, kasus itu terungkap setelah ibu korban melaporkan anaknya hilang tak pulang selama satu malam. Setelah ditelusuri dan dimintai keterangan, ibunya baru mengetahui bahwa anaknya telah dijual untuk prostitusi.

"Philipp ikut kami tahan, karena dia sudah melanggar Undang-undang Perlindungan Anak," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com