Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stigma Sulitkan Upaya Penanganan HIV/AIDS

Kompas.com - 05/12/2011, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Stigma terhadap penderita menyebabkan pencegahan dan penanganan penyakit akibat human immunodeficiency virus di Indonesia sulit dilakukan. Imbasnya, pertumbuhan jumlah orang yang hidup dengan HIV di Indonesia tergolong cepat dibandingkan dengan negara lain.

”Stigma membuat orang mendiskriminasi mereka yang hidup dengan HIV dan tak mau tahu tentang HIV,” ungkap Bagus Rahmat Prabowo dari Organisasi Kesehatan Dunia saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (3/12).

Banyaknya ketidaktahuan masyarakat tentang HIV/AIDS, termasuk penularan dan pencegahannya, sesuai dengan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Secara nasional, hanya 11,4 persen penduduk yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Mereka yang memiliki pengetahuan memadai itu umumnya berumur 15-24 tahun, laki-laki, belum menikah, tinggal di perkotaan, serta memiliki pendidikan dan kondisi ekonomi yang baik.

Upaya untuk mengenalkan HIV/AIDS sebenarnya sudah banyak dilakukan. Namun, intensitas dan kualitasnya masih kurang.

Laporan Perkembangan Situasi HIV dan AIDS di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan menyebutkan, hingga Juni 2011 terdapat 81.960 penderita HIV yang masuk perawatan. Padahal, pada 2005 jumlahnya baru 5.320 penderita.

Kasus baru melonjak

Badan PBB untuk masalah HIV/AIDS (UNAIDS) menyebut ada 310.000 orang di Indonesia yang hidup dengan HIV. Adapun yang terkena infeksi HIV baru pada 2009 sebanyak 29.000- 87.000 orang. Kasus baru HIV di Indonesia melonjak pesat, sedangkan di negara lain, seperti India, Thailand, dan Myanmar, justru menurun.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, meski jumlah penderita HIV baru terus bertambah, prevalensi HIV di Indonesia yang hanya 0,17 persen lebih rendah dibandingkan Thailand atau Myanmar. Khusus untuk Papua, kondisinya berbeda. Prevalensi HIV di provinsi ini mencapai 2,4 persen dari total populasi.

Menurut Bagus, sebagian besar masyarakat masih menganggap penyakit HIV sebagai hukuman atas perilaku amoral penderitanya. Padahal, penderita HIV dari kelompok ibu rumah tangga yang bukan pekerja atau pembeli seks justru terus meningkat.

Sebagian besar kasus HIV saat ini ditularkan melalui hubungan seksual. Karena itu, pencegahan utamanya harus diarahkan agar masyarakat memiliki perilaku seks yang aman, mulai dari tidak melakukan seks dini bagi remaja, setia kepada pasangan, serta menggunakan kondom pada kelompok tertentu. (MZW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com