jakarta, kompas -
Hal itu terekam dalam proses rekonstruksi di Resto dan Lounge Shy Rooftop, di Jalan Kemang Raya Nomor 45 AA, Jakarta Selatan, Minggu (11/12) pagi.
Barang bukti utama, yakni pisau lipat, sampai kemarin belum ditemukan polisi.
Dalam rekonstruksi yang berlangsung di lantai lima, Febryawan diminta menyerahkan pisau lipat yang masih berlumur darah dan kunci mobil Toyota Fortuner hitam kepada Sanuri. Karena merasa tidak pernah melakukan itu, Febryawan menolak.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel Ajun Komisaris Besar Budi Irawan membenarkan hal itu.
”Kami melakukan rekonstruksi berdasarkan data dan informasi yang sudah kami kumpulkan sebelumnya. Jika tersangka merasa rekonstruksi tersebut tidak sesuai, dia berhak menolak,” ucapnya.
Meski demikian, lanjut Budi, polisi tetap melanjutkan peragaan bagian ini. Peran Febryawan diganti orang lain.
Dalam rekonstruksi, setelah menerima pisau dan kunci Fortuner dari orang yang memerankan Febryawan, Sanuri turun tangga ke lantai empat menuju lift.
Di lantai empat, di depan lift, Budi sempat bertanya kepada saksi Sanuri, ”Saat di lift ada siapa saja?” Sanuri menjawab, ada seorang pria, tetapi dia tidak mengetahui namanya.
Dari lantai empat, Sanuri lalu turun ke lantai satu dengan lift. Tiba di lantai satu, Sanuri bergegas menuju Fortuner yang diparkir di luar halaman Rooftop.