Paspampres: Sanuri Bukan Ajudan Febri

JAKARTA, KOMPAS.com — Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden Letnan Kolonel Edmil Nurjamil mengaku, Kopda Sanuri, anggota Paspampres, bukanlah ajudan Febriawan (42), tersangka kasus pembunuhan terhadap siswa SMU Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17).

Hal ini disampaikan Letkol Edmil menanggapi rumor yang beredar bahwa Kopda Sanuri tengah mengawal Febri ketika insiden penusukan terhadap Raafi terjadi di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan.

"Hanya pertemanan," kata Letkol Edmil kepada para wartawan ketika dihubungi wartawan Istana Kepresidenan, Selasa (20/12/2011).

Letkol Edmil mengatakan, saat ini Sanuri menjalani pemeriksaan internal oleh Paspampres. Pemeriksaan internal ini dilakukan bersamaan dengan pengusutan yang tengah dilakukan polisi.

Berdasarkan versi Paspampres, ketika peristiwa terjadi, Sanuri tak bersama dengan Febri dan kawan-kawan. Sanuri baru menghampiri Febri dan kawan-kawan ketika dihubungi bahwa terjadi keributan di Shy Rooftop.

Sanuri pun segera menuju lokasi kejadian. "Tiba-tiba, ketika mendekat ke Saudara Febri, (Sanuri) dititipkan sebuah barang. Barang itu tidak terbungkus. Pada saat turun liff, dia (Sanuri) baru sadar bahwa itu sebuah pisau yang ada bercak darah," klaim Letkol Edmil.

Ketika ditanya sanksi terhadap Sanuri jika bersalah, Letkol Edmil hanya mengatakan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan polisi. Ia menegaskan, saat ini status Sanuri masih sebatas saksi.