Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Ekonomi Sepeda

Kompas.com - 05/01/2012, 01:45 WIB

Belakangan, beberapa pemerintah kota giat membuat jalur khusus sepeda. Namun, tanpa perlindungan hukum yang memadai, jalur tersebut hanya sekadar hiasan karena selalu diserobot moda transportasi lain, terutama sepeda motor.

Sejauh ini tampaknya belum ada statistik resmi berapa pengguna sepeda di Indonesia, khususnya di perkotaan. Di Jakarta, misalnya, pengguna sepeda yang rata-rata mengayuh untuk segala keperluan selama tiga hari dalam satu pekan barangkali tidak lebih dari 200.000 orang. Di seluruh Indonesia, kemungkinan besar pengguna sepeda reguler tidak lebih dari angka 1,5 juta orang. Kalaupun angka ini mendekati akurat, berarti hanya sekitar sepersepuluh dari pengguna reguler sepeda di Inggris.

Jika angka statistik ekonomi sepeda di Indonesia belumlah ”seksi” untuk dibahas, barangkali lebih menarik membicarakan manfaat bersepeda bagi kesehatan.

Menurut pakar kesehatan olahraga, dr Hario Tilarso, secara umum kegiatan bersepeda sangat efektif dalam meningkatkan kebugaran. Jika dilakukan dengan intensitas yang memadai, bersepeda secara klinis terbukti dapat meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, menambah kekuatan otot, menurunkan lemak badan, menurunkan berat badan, menurunkan tingkat gula darah, meningkatkan diameter pembuluh darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Dengan begitu banyaknya manfaat bersepeda, tampaknya gaya hidup sehat dengan olahraga ini akan semakin digemari masyarakat. Dalam hitungan rasio, katakanlah investasi sepeda senilai Rp 2 juta, akan mendapat manfaat yang berlipat ganda dari meningkatkan kebugaran dan kesehatan.

Negara tampaknya harus lebih serius mendorong ekonomi sepeda karena selain manfaatnya bagi peningkatan kesehatan, juga sangat signifikan mengurangi ekonomi biaya tinggi, semisal akibat kemacetan lalu lintas. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pernah menghitung, biaya kemacetan di Jakarta mencapai sekitar Rp 45 triliun per tahun. Ini meliputi biaya bahan bakar minyak, operasional kendaraan, dan nilai waktu (time value) yang terbuang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com