JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa program corporate social responsibility (CSR) perusahaan dalam upaya penyelamatan lingkungan harus bisa diukur.
"Jangan CSR itu hanya dilakukan untuk pencitraan. Harus terukur, berapa hektar yang direhabilitasi," kata Jusuf Kalla seusai menghadiri Indonesia Endangered Species Forum, Selasa (10/1/2012) di Jakarta.
Ia berpendapat bahwa lewat program CSR, perusahaan harus ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan. Sebab, tak jarang kerusakan lingkungan muncul akibat aktivitas bisnis. Menurut Kalla, perusahaan tidak bisa hanya memandang keuntungan jangka pendek dalam melakukan bisnisnya.
"Lihat juga udara, lingkungan, oksigen, emisi, lalu biaya kesehatan yang harus Anda bayar karena banjir misalnya," ujarnya.
Indonesia Endangered Species Forum dihadiri oleh Smithsonian Institute Steven L Monfort, mantan Menteri pertahanan AS William Cohen, dan Chairman Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Bungaran saragih.
Secara khusus Kalla menantang komitmen Amerika Serikat dalam pelestarian lingkungan. Menurutnya, perusakan hutan di Indonesia tak lepas dari peran dunia barat. "Jika AS serius, maka tunjukkan! Sekarang mereka saja tidak mau tanda tangan Protokol Kyoto," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.