Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Minimarket Diduga Pemain Baru

Kompas.com - 11/01/2012, 01:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Psikolog Forensik Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri, mengatakan bahwa aksi perampokan minimarket yang marak dilakukan belakangan tidak terkoordinasi dengan baik. Pelaku terlihat serampangan dalam merencanakan aksinya yang menunjukkan para pelaku adalah pemain baru. "Pemain baru, bukan pindahan dari kejahatan lain jika dilihat dari cara mereka beraksi," ungkap Reza, Selasa (10/1/2012), saat dihubungi wartawan.

Dugaan para pelaku adalah pemain baru terlihat dari cara mereka beraksi dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Jika dilihat sasarannya hanya minimarket, penggunaan senjata tajam atau senjata api tampak terlalu berlebihan. Hal inilah yang menunjukkan keserampangan aksi perampok.

"Pemain baru terlalu gagah berani bawa senjata api, apalagi yang dirampok hanya toko kelontong. Tidak ada pengaturan strategi sehingga masing-masing pelaku masih memperlihatkan impulsivitas mereka," ucap Reza.

Senjata api yang dibawa pun, menurut Reza, hanya untuk menakut-nakuti pegawai toko, dan bukan senjata api sebenarnya. "Kalau mereka menodongkan senjata api itu, saya yakin bukan senjata asli karena sangat bodoh. Mereka hanya merampok toko kelontong, tetapi menggunakan senjata api," katanya.

Selain itu, para pelaku juga terkesan terburu-buru dalam melancarkan aksinya. Mereka menjadi tidak fokus terhadap target perampokan. Karena terburu-buru, alhasil para pelaku ini bahkan di beberapa tempat tidak sempat mengambil uang tunai dan hanya mengambil susu ataupun rokok.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perampokan kembali terjadi di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan; Menteng dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat; Ciawi dan Gunung Putri, Bogor; Palmerah, Jakarta Barat; Pulo Gadung, Jakarta Timur; serta Bekasi dan Depok. Minimarket yang menjadi sasaran adalah yang buka 24 jam, seperti Alfamart, Indomaret, dan Circle-K.

Para pelaku biasanya berkelompok dan tiba-tiba masuk ke dalam toko dengan membawa senjata api ataupun senjata tajam, lalu mengancam penjaga toko yang sedang bekerja. Oleh pelaku, tangan dan kaki penjaga toko ini biasanya diikat dengan sumbu kompor atau tali sepatu, lalu mereka disekap di ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com