Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi, Bekerja Cermatlah

Kompas.com - 24/01/2012, 20:59 WIB
Windoro Adi

Penulis

Joice meragukan keterangan polisi bahwa Apriyani lebih banyak dipengaruhi minuman beralkohol. Ia juga tidak yakin Apriyani mengonsumsi ekstasi dan menduga Apriyani mengonsumsi sabu.     

Alasannya, Apriyani tidak menunjukkan perilaku agresif setelah kejadian. Perilaku agresif banyak ditunjukkan mereka yang mengonsumsi minuman beralkohol. Sebaliknya, sikap lebih waspada dan tenang bisa ditunjukkan mereka yang mengonsumsi sabu atau ekstasi.

Menurut Joice, saat seseorang mengonsumsi minuman beralkohol dan ekstasi, hasilnya netral. ”Minuman beralkohol itu depresan yang membuat jantung berdetak lebih lamban. Sebaliknya, ekstasi itu merangsang jantung berdegup lebih cepat. Kalau dikonsumsi bersamaan, terjadi efek saling menetralisir. Efek ekstasi nge-drop, sedang efek minuman keras pun melemah,” ungkapnya.

Berbeda jika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol dan sabu. Minuman beralkohol akan memperbesar dampak mengonsumsi sabu.

”Dampak mengonsumsi minuman beralkohol dengan sabu jauh lebih fatal ketimbang dampak mengonsumsi minuman keras dengan ekstasi,” kata  Joice yang mengikuti kasus mobil Xenia ini sejak awal pemberitaan.

Menurut dia, baik ekstasi maupun sabu mengandung unsur methamphetamine atau metamfetamina, atau metilamfetamina atau desoksiefedrin yang di Indonesia dikenal dengan istilah sabu. Methamphetamine adalah obat  psikostimulansia dan simpatomimetik yang dikonsumsi untuk menanggulangi gangguan hiperaktif dan perasaan kurang perhatian.

Ekstasi maupun sabu sama-sama mengandung unsur methamphetamine, tetapi dosis methamphetamine pada sabu lebih tinggi. Itu sebabnya pengguna ekstasi tidak mencandu, sedangkan pengonsumsi sabu mudah menjadi pencandu.

Sepanjang pengalamannya bekerja di pusat rehabilitasi, pengonsumsi ekstasi yang sampai dirawat sangat jarang. ”Satu banding seribu pasien rawat inap,” ujarnya.

Namun, jumlah pencandu sabu yang dirawat inap di pusat rehabilitasinya kini terbanyak setelah heroin.

”Ekstasi itu jadi pintu pertama seseorang mengonsumsi sabu, heroin, kokain, atau jenis narkoba lainnya yang membuat pemakainya mencandu,” paparnya.  

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com