Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petir, Banjir, dan Longsor Mengintai

Kompas.com - 30/01/2012, 02:59 WIB

Puting beliung juga berpotensi terjadi di Makassar (Sulawesi Selatan), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara bagian utara. Gangguan yang sama berpotensi muncul di Jambi, Riau.

Tidak menentu

Sunardi menguraikan, dalam sepekan ini akan terjadi hujan dengan pola tidak menentu. Waktu dan intensitasnya antara lebat dan ringan.

Dalam musim hujan yang akan berlangsung hingga April mendatang, BMKG memprakirakan Indonesia akan dipengaruhi La Nina lemah hingga April. Prakiraan serupa dikeluarkan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Namun, badan riset Amerika Serikat itu memprediksi mulai Februari hingga April La Nina akan meningkat menjadi moderat.

Petir menyambar

Sambaran petir yang menelan korban di Tegal terjadi ketika delapan buruh tani sedang berteduh di gubuk tengah sawah. Kala itu terjadi hujan deras disertai halilintar. Korban tewas, Tarjono (50), warga Desa Pakulaut, Kecamatan Margasari.

Tujuh korban lain yang masih satu domisili luka berat. Satu di antara mereka adalah Kusheriyanto (42), yang masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Soeselo, Slawi.

Hingga Minggu siang, Kusheriyanto belum bisa berkomunikasi karena kondisi fisiknya masih lemah. Menurut istrinya, Supriyatin, korban mengalami luka bakar dan sulit menelan.

Selain ancaman maut, dampak dari fenomena alam tersebut juga merepotkan warga di sejumlah daerah. Di Probolinggo, Jawa Timur, 16 rumah rusak akibat Sungai Pekalen, Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, meluap. Kemarin, para korban sibuk membenahi rumah dan perabot seusai kejadian Sabtu malam itu.

Pada waktu hampir bersamaan, puting beliung melanda kawasan hutan milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang, Jawa Tengah, mencakup Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Kejadian itu menumbangkan sekitar 50 pohon jati berusia 40 tahun.

Administratur KPH Balapulang Toni Suratno melalui Juli Kusnadi dari Bagian Humas KPH Balapulang mengatakan, kerugian materiil yang ditimbulkan sekitar Rp 90 juta.(WIE/DIA/ABK/ANG/UKI/ YUN/AYS/DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com