JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang dilakukan pada 26 Desember 2011-15 Januari 2012, nama Wali Kota Solo Joko Widodo tidak masuk dalam survei tersebut. Hal ini memang terdengar aneh mengingat pada berbagai survei nama Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi selalu muncul dengan tanggapan positif dari masyarakat.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, kemunculan Jokowi ini sebenarnya merupakan angin segar bagi Jakarta. Karena itu, dapat dibilang aneh jika nama Jokowi mendadak terlempar dari survei yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga.
"Jokowi itu sudah teruji kemampuannya untuk mengelola kota. Sekalipun kotanya kecil, tapi masalahnya sama aja," kata Arbi kepada Kompas.com ketika dihubungi, Jumat (3/2/2012).
Tidak hanya itu, Jokowi juga dikenal sebagai sosok yang prorakyat dan membela kepentingan rakyatnya sehingga dia semakin dicintai oleh rakyat yang dipimpinnya. Hal ini tampak saat dia berani menghadapi Gubernur Jawa Tengah yang hendak menambah pusat perbelanjaan di Solo.
Kemudian, keputusannya untuk menggunakan mobil besutan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai mobil dinas juga makin menarik minat publik dan membuahkan penilaian yang positif pada sosok yang dikenal sederhana ini.
"Di antara banyak nama calon DKI-1 yang beredar, Jokowi ini paling bisa diharapkan," tutur Arbi.
Selanjutnya, mengenai visi dan misi untuk membenahi dan menata sebuah kota, Jokowi dinilai memiliki visi dan misi yang tajam sehingga dapat diandalkan untuk memecahkan permasalahan Jakarta. "Soal visi, Jokowi sudah teruji. Dia memiliki visi lebih tajam dibanding yang lain," kata Arbi Sanit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.