Jika Maju, Jokowi Tidak Terganjal Domisili

JAKARTA, KOMPAS.com — Mendekati pembukaan pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012, nama Wali Kota Solo Joko Widodo semakin mendapat tanggapan positif dari warga Jakarta. Namun sayangnya, hingga saat ini Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi ini masih tidak berkomentar banyak tentang peluangnya jika maju menjadi DKI-1.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Juri Ardiantoro, mengatakan, jika memang berniat mencalonkan diri maka Jokowi dapat saja maju mencalonkan diri meski yang bersangkutan bukan warga Jakarta. Syarat dasarnya selama yang bersangkutan adalah warga negara Indonesia, maka boleh saja mencalonkan diri sebagai kepala daerah di mana pun.

"Tidak ada aturan domisili. Yang penting yang mau mencalonkan diri adalah WNI," ujar Juri saat dihubungi, Senin (6/2/2012).

Selain itu, yang bersangkutan juga harus mengenal dan mengetahui seluk-beluk Jakarta. Menurutnya, tidak masuk akal jika mau memimpin Jakarta tapi yang bersangkutan tidak mengetahui seluk-beluk Jakarta. Karena itu, bagi siapa saja yang ingin maju menjadi DKI-1 harus benar-benar paham dengan masalah Jakarta.

"Siapa saja boleh mencalonkan selama paham dengan permasalahan Jakarta dan mengenal Jakarta secara mendalam," ujar Juri.

Untuk itu, dia mengatakan, tidak ada larangan bagi Jokowi atau siapa saja yang ingin maju sebagai Gubernur DKI selama yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang berlaku. "Kalau memang WNI, mengenal Jakarta, belum pernah menjabat dua periode pada jabatan yang sama dan memenuhi persyaratan lain, silakan saja maju," kata Juri.