Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSR Bukan Semata Memberikan Donasi

Kompas.com - 09/02/2012, 03:40 WIB

Tanggung jawab atas persoalan global dan pembangunan masyarakat tidak semata ada pada pemerintah, tetapi juga sektor swasta. Wujudnya adalah tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).

Namun, sampai saat ini, CSR salah diterjemahkan semata sebagai tindakan memberikan sumbangan atau membangun fasilitas bagi warga yang memerlukan. Akibatnya, perusahaan harus merogoh kocek dan CSR menjadi tambahan beban bagi perusahaan.

”CSR seharusnya murni terintegrasi dalam perusahaan, terlibat dalam manajemennya, dan berpegang pada pilar-pilar semacam antikorupsi, hak asasi manusia, dan kelestarian lingkungan,” ujar Lisa Svenson, Duta CSR Swedia, di Stockholm. beberapa waktu lalu.

CSR yang bukan sekadar layanan humas dan filantropi, lanjut Svenson, pada akhirnya justru mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Lebih jauh, pemenuhan hak asasi manusia, pelestarian lingkungan, isu-isu sosial, dan persoalan-persoalan global lain turut membaik.

Swedia menjadi contoh keberhasilan pelaksanaan CSR, sampai-sampai secara khusus mengangkat duta CSR. Perusahaan-perusahaan asal Swedia, seperti H&M, Holmen, Fabege, dan Scania, termasuk dalam 100 perusahaan paling bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan di dunia.

Swedia adalah negara pertama yang mengoordinasikan fungsi CSR dalam pemerintahan. Kinerja perusahaan didorong dalam hal hak asasi manusia, kondisi kerja dasar, pemberantasan korupsi, dan pelestarian lingkungan.

Konsumen dididik

Tak hanya itu, konsumen pun dididik membeli produk-produk dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, baik di perusahaan induk maupun cabang-cabangnya di negara lain.

”Konsumen tidak akan membeli produk sebuah perusahaan yang diberitakan di media memakai buruh anak di negara lain atau mencemari lingkungan sekitar. Konsumen benar-benar memperhatikan mata rantai produk mulai dari bahan baku, pengolahan produk, hingga pemasarannya,” kata Svenson.

Sebuah studi dari Sustainability Research Group (Sure) pada Stockholm School of Economics menyebutkan, pembangunan model baru bisnis yang berbasis tanggung jawab sosial dan lingkungan serta inovasi dan kewirausahaan akan menjadi bagian penting dalam transformasi menuju masyarakat yang lebih berkesinambungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com