Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Diversifikasi Pangan Jadi Pelajaran Mulok di NTB

Kompas.com - 13/02/2012, 15:52 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com- Upaya diversifikasi pangan di Nusa Tenggara Barat ditempuh melalui dunia pendidikan, dengan memasukkannya sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) bagi siswa. Harapannya, siswa secara dini bisa memahami bahkan membiasakan diri mengonsumsi pangan nonberas sebagai salah satu tujuan swasemba da pangan.

"Ada mewujudkan swasempada pangan, yaitu peningkatan produksi dan diversifikasi pangan. Kami mencoba memasukkan dan menyosialisasikan program diversifikasi pangan lewat sekolah," ujar Eny Husnanidiati Nurdin, Kepala Badan Ketahanan Pangan NTB, hari Senin (13/2/2012) di Mataram.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir, dalam pertemuan yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian seluruh Indonesia di Hotel Santosa Senggigi, Lombok Barat, mengatakan, selama ini fokus program pada produksi tanaman padi atau beras. Sedangkan diversikasi pangan lokal, masih terkesan sloganistik. Mari kita membangun komitmen mencapai ketahanan pangan dengan fakta, ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen diversifikasi pangan, kata Eny, pihaknya melakukan sosialisasi lewat 12 sekolah di Mataram meliputi 4 Sekolah Dasar, 4 Sekolah Menengah Pertama dan 4 Sekolah Menengah sebagai pilot project. Dengan semmoyan orang bisa sehat, walau tidak makan nasi,p ara siswa diperkenalkan, mengolah dan menanam sendiri jenis tanaman nonberas seperti ubi dan jagung.

Pemprov NTB, juga menyediakan mesin prosesing yang berfungsi mengubah bentuk fisik butiran jagung maupun ubi menjadi mirip butiran beras. Program ini sudah berjalan tahun 2009, dan diharapkan setelah menemukan formula materi pengajaran yang cocok, tahun ajaran baru 2012 diversikasi pangan bisa diajarkan permanen di sekolah.

NTB termasuk daerah yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian surplus produksi beras 10 juta ton tahun 2014, yang telah dicanangkan Presdien Susilo Bambang Yudoyono. Tahun 2011, sebanyak 2 juta produksi gabah kering giling NTB, atau 1,1 juta ton setara beras.

Dari produksi beras itu sebanyak 500 ton untuk konsumsi warga NTB, sisanya untuk keperluan stok beras nasional dan membantu daerah lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com