Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu Incar Pensiunan

Kompas.com - 18/02/2012, 19:06 WIB
Suhartono

Penulis

"Almarhum kan peserta Taspen, yang tiap bulan dipotong gajinya. Setelah dikelola Taspen dan dinvestasikan di pasar modal dan perbankan, Pak Soehartoyo berhak dengan deviden asuransi pensiun sebesar Rp 50 juta dipotong 5 persen untuk administrasi Taspen. Jadi, Pak Soehartoyo akan menerima Rp 47,5 juta hari ini, tetapi hubungi Drs Soegiantoro, Kepala Bagian Verifikasi Taspen Pusat. Nanti dia yang akan jelaskan detil pengiriman uangnya," jelas Pramono seperti diceritakan Rudi.

Selanjutnya, Rudi yang penasaran menghubungi lagi Soegiantoro. Sementara, Ny Min yang ada di samping Rudi terus mengikuti proses tersebut.

Kecurigaan juga muncul di benak Rudi karena biasanya saat menjelang shalat Jumat, kantor pemerintah tidak melayani. Namun, ini tetap melayani meskipun lewat telepon.

"Saat meghubungi Soegiantoro, saya dipastikan akan mendapat pembayaran lewat transfer ke tiga bank yang bisa dipilih, yang dimiliki sendiri oleh ibu mertua saya. Nanti Senin, kalau sudah terima pembayaran, tolong bapak kirim bukti penerimaan deviden sambil membawa fotocopy bapak dan almarhum Pak Soehartoyo ya pak," tambah Soegiantoro.

Tiga bank itu adalah BRI, BCA, dan Bukopin. Pengiriman deviden katanya langsung lewat ATM, yang memvalidasi nomor yang akan diserahkan oleh Soegiantoro.

Ditanya saldo tabungan

Ny Min akhirnya memilih transfer ke BRI dan menyerahkan nomor rekeningnya. Curiga Kecurigaan Rudi mulai muncul saat Soegiantoro menanyakan saldo di buku tabungan Ny Min.

Alasannya untuk mengetahui adanya dana masuk yang ada di rekening Ny Min. Saat Rudi mendesak dan menanyakan untuk apa saldo tabungan, Soegiantoro malah marah.

"Bapak tidak pernah ya pakai ATM. Itu syaratnya," ujar Soegiantoro.

Rudi juga tak mau kalah menggertak Soegiantoro.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com