Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Nusantara Beli 40 Pesawat Jet

Kompas.com - 21/02/2012, 07:19 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) membeli 40 unit pesawat Jet 100 seater ARJ 21-700, yang dinilai sangat ekonomis dalam melayani penerbangan hub and spoke dalam negeri, dengan range fully loaded 2.000 nautical miles (3.700 km/ 2.300 mil) ER.

Pembelian pada hari pertama Singapore Airshow di Changi International Airport 14 Februari 2012 lalu itu ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepahaman antara Merpati dengan AVIC International Holding Corporation, Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd (COMAC) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

“Turut hadir menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Dirjen Perhubungan Udara Hery Bakti, Direktur Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Diding Sunardi, Mantan KSAU Marsekal Purn. Chappy Hakim serta artis Deddy Mizwar sebagai Brand Ambassador Merpati,” sebut SPV Corporate Secretary Merpati Imam T. Jakfar, dalam siaran pers Selasa (21/02/2012).

Merpati tidak mau kehilangan momentum dan kesempatan serta kepercayaan pemerintah, pasca penyelamatan dari ambang kebangkrutan. Bahkan Merpati tidak hanya terpaku dengan Penyertaan Modal Negara (PNM) dari pemerintah, sebesar 561 miliar rupiah, tetapi mencari solusi pembelian pesawat anyar, dengan menggandeng produsen pesawat dari China dan melibatkan industri penerbangan dalam negeri, untuk memproduksi pesawat jet baru jenis AR 21-700.

Sesuai Grand Design Business Plan Merpati yang memiliki jaringan transportasi udara yang tersebar luas di Indonesia, Merpati bergerak cepat memperkuat armadanya, untuk mendukung operasi dan penguatan bisnis.

Menurut Imam, dalam pembelian 40 unit ARJ 21-700, Merpati mempersyaratkan offset untuk PTDI, sehingga dalam produksinya nanti, akan melibatkan PTDI dalam penyediaan 40 persen kandungan lokal (local content) berupa paket-paket kerja, yang akan disepakati dalam kontrak antara AVIC, COMAC dan Merpati.

Sedangkan PTDI sebagai perusahaan negara dengan kemampuannya menghasilkan produk aeronautika, sangat berkepentingan untuk mengembangkan kerjasama industri strategis dengan AVIC dan COMAC. “Tentu ini merupakan kerjasama saling menguntungkan, dalam pertimbangan pengembangan jaringan transportasi udara yang aman, handal, kuat dan ekonomis serta pengembangan industri penerbangan Indonesia,” tandas Imam.

Guna merealisasikan pembelian 40 unit ARJ 21-700, AVIC dan COMAC akan mengupayakan tersedianya dukungan keuangan terjangkau dan kompetitif dari Pemerintah China, sekaligus memberikan Merpati (MNA) kondisi komersial terbaik dan pelanggan penerima peluncuran perdana pesawat ARJ 21-700.

“Tugas MNA menyiapkan dan menyediakan studi kelayakan penggunaan pesawat ARJ 21-700 untuk pengembangan usahanya, menyiapkan tim khusus untuk melakukan evaluasi teknis, operasional dan komersial, serta aspek hukum terkait peraturan penerbangan di Indonesia,” papar Imam.

Pihak PTDI sendiri akan segera mempersiapkan dan mengirim ahli untuk pertukaran kunjungan ke fasilitas COMAC, sekaligus membuat kajian dan evaluasi, dengan tujuan membangun kerjasama industri penerbangan yang saling menguntungkan.

Skema kerjasama pengadaan 40 unit armada ARJ 21-700 pesanan Merpati, dijadwalkan terkirim secara bertahap dalam kurun waktu 4 tahun. Dengan asumsi pengiriman 10 unit setiap tahun, maka terhitung pengiriman mulai tahun 2014, maka semuanya terpenuhi pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com