Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tentu Semua Saham Nazaruddin dari PT DGI

Kompas.com - 24/02/2012, 23:29 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus suap wisma atlet, mengungkap adanya pembelian saham maskapai penerbangan nasional Garuda oleh perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin senilai Rp 300,8 miliar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka pencucian uang dari pembelian saham Garuda ini.

Menurut mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, perusahaan induk milik Nazaruddin, pembelian saham ini dilakukan dari keuntungan penggiringan proyek.

Istilah menggiring proyek, mengacu pada upaya perusahaan-perusahaan Nazaruddin mendapatkan proyek pemerintah dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyuap pejabat dan anggota DPR yang membahas anggarannya.

Setelah didapat, perusahaan-perusahaan milik Nazaruddin itu mengerjakan sendiri proyeknya atau mensubkontrakkan kepada pihak ketiga.

Salah satu upaya penggiringan proyek ini adalah pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring Palembang, yang dimenangkan PT Duta Graha Indah atas bantuan perusahaan milik Nazaruddin.

Namun menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, belum tentu semua saham Garuda yang dibeli perusahaan Nazaruddin itu hasil dari fee yang diberikan PT DGI.

"Belum tentu semua saham yang nilainya Rp 300,8 miliar itu dari proyek wisma atlet," kata Johan di Jakarta, Jumat (24/12/2012).

Namun Johan memastikan, penerapan pasal tindak pidana pencucian uang dalam pembelian saham Garuda ini karena KPK meyakini sebagian uangnya didapat dari komisi haram proyek wisma atlet.

"KPK meyakini ada sebagian dari Rp 300,8 miliar terkait dengan kasus suap wisma atlet," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

    Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com