Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Kenaikan Upah Buruh Jadi Tidak Ada Artinya

Kompas.com - 06/03/2012, 18:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan upah buruh dan pekerja yang telah diperjuangkan menjadi tidak relevan jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diputuskan dinaikkan. Pasalnya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menimbulkan efek domino terhadap kenaikan berbagai komponen.

"Akan ada kenaikan ongkos produksi, transportasi, bahan-bahan pokok, tarif dasar listrik, dan lain-lain. Artinya, keputusan kenaikan upah tahun 2012 tidak ada artinya bagi buruh dan pekerja," kata Rieke Diah Pitaloka, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Rieke mengatakan, kenaikan upah buruh dan pekerja sudah diperjuangan dengan susah payah. Kenaikan upah itu, tambah dia, berdasarkan hasil survei pasar sesuai kondisi sebelum kenaikan harga BBM. Tentunya, kata dia, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi industri dalam negeri, khususnya menengah ke bawah.

"Akhirnya berdampak pemiskinan buruh dan hilangnya lapangan kerja baik dalam bidang industri, pertanian, maupun perikanan," pungkas anggota Komisi IX itu.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, DPR masih menunggu keputusan resmi pemerintah mengenai kenaikan BBM bersubsidi untuk dibahas di DPR. Begitu pula seluruh fraksi akan bersikap setelah ada keputusan pemerintah.

"Meskipun kebanyakan dari kita mempersilahkan (menaikkan harga BBM) karena terjadi kontraksi ekonomi yang luar biasa jika tidak segera diambil keputusan mengenai masalah itu. Tapi pandangan fraksi memang belum satu bahasa. Yang di Setgab (Sekretariat Gabungan), saya melihatnya perbedaanya tipis," ucap Priyo.

"Tapi siapa tau pemerintah membatalkan niat itu. Kalau membatalkan, kami no comment terhadap itu semua. Karena sudah jelas lewat Komisi VII, kami sudah berikan pandangan membuka pambahasan, pintu selabar-lebarnya kepada pemerintah untuk memberi keputusan mengenai hal itu," tambah Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com