Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Jorjoran, Hati-hati Utang Politik

Kompas.com - 20/03/2012, 08:20 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa Pilkada DKI Jakarta ditengarai akan menjadi ajang "kuat-kuatan" uang yang dimiliki para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pola pikir "kampanye itu mahal" tampaknya masih mendarah daging di sejumlah partai politik.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi, Senin (19/3/2012) malam, saat dihubungi wartawan. "Masih banyak partai yang beranggapan bahwa kampanye Jakarta itu mahal dan perlu banyak uang sehingga membuat mereka kampanye jorjoran," ujar Hasan.

Beberapa kandidat, kata Hasan, mengklaim menyiapkan dana ratusan miliar untuk Pilkada DKI. Jumlah itu, menurutnya, terlampau berlebihan. "Mereka nantinya akan terjebak pada utang politik kalau masih mengandalkan politik transaksional," ucap Hasan.

Jika nantinya terpilih, pasangan itu justru akan lebih fokus pada utang-utang politik dan upaya balas budi. "Pusingnya sekarang ini mereka keluarkan uang banyak-banyak. Nanti kalau sudah kepilih akan bingung dengan utang-utang itu dan kemudian saat menjabat nanti bukan fokus pada kerjaan, melainkan fokus pada bagaimana menutupi semua utang itu dan bagaimana cara membalas budi," paparnya.

Padahal, dana kampanye Pilkada DKI akan bisa ditekan jika parpol meninggalkan pola pikir lama, yaitu uang bisa menaklukan segalanya. Berdasarkan hitung-hitungan Cyrus Network, kata Hasan, para kandidat sebenarnya hanya perlu dana Rp 30 miliar-Rp 40 miliar untuk berkampanye.

"Maksimal Rp 30 miliar-Rp 40 miliar. Itu saja orang-orang akan pusing melihat Jakarta karena isinya kandidat itu saja. Kalau sampai ada kandidat yang siapkan dana Rp 80 miliar atau ratusan miliar, itu berlebihan. Perlu cara kreatif dan menyentuh rakyat yang dilakukan partai ketimbang menghambur-hamburkan uang," tuturnya.

Adapun enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta. Sebanyak empat pasang maju dari jalur partai politik, yakni pasangan Jokowi-Ahok, Alex Noerdin-Nono Sampono, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Saat ini, mereka tinggal menunggu verifikasi dari KPUD. Adapun dua pasangan lainnya sudah terlebih dulu maju melalui jalur independen. Mereka adalah Faisal Basri-Biem Benyamin dan Hendardji Supandji-Riza Patria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com