Wartawan Terkena Lempar Batu

MEDAN, KOMPAS.com- Ketika terjadi perang batu antara pengunjuk rasa Kongreas Rakyat Sumatera Utara dan polisi di Bandara Internasional Polonia Medan, Senin (26/3/2012), puluhan wartawan asyik mengabadikan gambar. Saat itulah, batu-batu yang dilemparkan pengunjuk rasa penolak kenaikan harga bahan bakar minyak itu bukanya mengenai polisi, tetapi menyasar ke wartawan.  

Ini dialami Nofan, fotografer Harian Jurnal Medan. Lengan kanannya memar terkena batu sebesar kepalan tangan. "Rasanya ngilu kali, Bang. Perlu dikompres," ujarnya sambil menahan sakit.  

Dibantu tiga rekannya, dia lantas mendekati petugas bandara di pintu masuk penerbangan internasional. Naasnya, bukanya ditolong, malah petugas tersebut meledek Nofan. "Cengeng kali, gitu aja minta tolong," kata petugas berbaju putih itu.

Nofan pun sempat geram dengan perkataan petugas tersebut. Untungnya datang anggota TNI AU dan mengantarkan Nofan ke petugas medis di pintu kedatangan Internasional. "Lumayan, tetapi masih sakit," kata Nofan.  

Nasib serupa dilamai fotografer Harian Tribun Medan Dedy Sinuhadi. Kepala belakangnya benjol terkena batu. "Batunya enggak besar, mungkin sebesar uang koin seratus rupiah," ujarnya.  

Sementara itu, Fotografer Harian Seputar Indonesia Kadri Boy Tarigan mengeluh sakit di bibirnya setelah kameranya ditarik dan dibenturin oleh oknum polisi.