MALANG, KOMPAS.com - Setelah terlibat bentrok dengan aparat keamanan saat berdemonstrasi di depan DRPD Kota Malang, Jawa Timur, massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memblokade jalann utama jalan utama Kota Malang.
Menurut koordinator aksi, Niri Yanto, bentrokan dengan polisi itu diawali oleh polisi yang menerobos pagar kawat berduri. "Akhirnya, mahasiswa mundur karena tidak ingin bentrok dengan polisi.
"Namun, polisi yang memulai bentrok itu. Karena tak terima, mahasiswa juga melawan. Ada yang lari ke Taman Tugu," kata Niri Yanto, ditemui usai aksi, Rabu (28/3/2012).
Tak lama dari bentrokan tersebut, massa PMII tersebut melakukan long march ke Jalan Basuki Rachmat, jalan utama Kota Malang. Di perempatan jalan itu mahasiswa melampiaskan kekecewaan tidak bisa menemui anggota dewan dengan memblokade jalan dan membakar ban di tengah jalan.
Aksi ini membuat pengguna jalan bingung karena mereka harus mengambil berbalik arah.
Di tengah suasana mencekam itu, polisi menyemprotkan air dari water cannon ke ban yang dibakar dan ke kerumunan mahasiswa yang sudah mengusai jalan. Saat itulah massa berhamburan menghindari terjangan air.
Aksi blokade jalan poros Kota Malang itu berlangsung selama sekitar satu jam. Meskipun demikian cukup membuat jalanan di Malang macet.
Kapolresta Malang AKBP Teddy Minahasa langsung turun ke lokasi untuk meredakan aksi tersebut. Setelah dilakukan perundingan, mahasiswa meninggalkan lokasi.
Dalam unjuk rasa itu, massa PMII tetap menolak kenaikan harga BBM. "Kami akan tetap turun jalan. Kalau harga BBM masih naik, kami mahasiswa Malang siap turunkan SBY," tegas Niri Yanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.