Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Bentuk Tim Kejar Gerombolan Bermotor

Kompas.com - 08/04/2012, 19:19 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Metro Jaya membentuk tim khusus untuk memburu gerombolan bermotor yang telah mengeroyok, menganiaya, dan membunuh sejumlah warga dalam tiga kali aksi kejahatannya. Tim khusus ini dipimpin Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.

Tim tersebut merupakan gabungan para reserse dari Subdirektorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Utara. Rapat koordinasi untuk mengejar gerombolan bermotor itu dilaksanakan sepanjang Minggu siang tadi.

Seperti diberitakan, gerombolan bermotor, yang diperkirakan menggunakan 30 motor, berkeliling melakukan kejahatan. Para bandit jalanan itu mencat putih wajahnya, di bawah matanya.

Gerombolan tersebut melengkapi dirinya dengan senjata tajam. Kejahatan gerombolan ini sudah tiga kali dan meminta korban, termasuk korban jiwa.

Kejahatan pertama di Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu, 31 Maret 2012 pukul 02.30 WIB. Korban adalah seorang anggota TNI AL, Kelasi Arifin.

Kejahatan kedua dilakukan di Jalan Danau Sunter Utara, depan SPBU Shell Jakarta Utara, pada Sabtu 7 April 2012 pukul 04.00 WIB. Korban adalah Soleh (17, meninggal dunia), serta Zaenal (18) yang luka sobek di kepala, dan Reza (19) luka tusuk di tengkuknya.

Kejahatan ketiga di lakukan di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu, 8 April 2012 pukul 02.30. Korbannya empat orang, yaitu Muhamad Syarif (luka sobek sebelah mata kanan), Mul (luka sobek punggung kiri), Fajri Cesar (sobek punggung kanan), dan Reza Palupi (luka tusuk di punggung). Satu motor korban juag dibakar gerombolan bandit jalanan itu, yakni Yamaha Cripton B 3186 PX.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com