Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendardji : Gubernur DKI Tak Boleh Culun

Kompas.com - 18/04/2012, 16:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hendardji Soepandji mengatakan, faktor karakter kepemimpinan yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan Kota Jakarta, khususnya soal kekerasan yang belakangan menghantui Ibu Kota.

"Gubernur DKI itu tak boleh culun. Jakarta harus aman dan tidak ada kekerasan. Gubernur itu harus tahu anatomi kejahatan, kalau tidak tahu anatominya, kasus apapun tidak akan terselesaikan," ujarnya saat bertandang ke kantor Redaksi Kompas.com, Gedung Kompas-Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).

Ia mengibaratkan pemimpin itu harus seperti dokter, jadi harus mengerti anatomi pasien sehingga bisa mendiagnosa dan memberikan terapi untuk kesembuhan pasiennya. Hendardji yakin, jika pemimpin tak mengerti seluk beluk modus kejahatan, tak akan mungkin bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Di Jakarta itu beragam, ada kenakalan remaja, pencurian dengan kekerasan, peredaran senjata api, perdagangan wanita, dan narkoba. Pusatnya beda-beda semuanya, curanmor pusatnya di mana, narkoba di mana, itu harus menguasai anatominya," katanya.

Saat masih aktif di dunia militer, kata Hendardji, dirinya memiliki pengalaman yang lebih dari cukup menangani aktivitas kejahatan dalam skala besar, semisal gerakan separatis di Aceh dan Papua.

"Saya ini integrator nasional, semua kejahatan dari Aceh sampai Merauke saya yang nangani. Ketika tiga orang Amerika ditembak mati di Wamena, 31 September 2002, saya Polisi Militer bisa masuk ke basis OPM," ujarnya.

Namun, Hendardji menegaskan, dalam usaha pemberantasan kejahatan di Jakarta, tak perlu keterlibatan militer, meskipun dia mengakui aparat militer memiliki ilmu untuk masalah tersebut. Untuk itu, Hendardji mengharapkan koordinasi yang baik antara aparat kepolisian dengan pemerintah daerah untuk mencegah hal itu terjadi.

Jika kelak terpilih memimpin Jakarta, dengan kepemimpinan yang kuat dan koordinasi yang baik dengan aparat, mantan Danpuspom TNI tersebut berjanji dalam program 100 harinya akan menurunkan angka kejahatan di Ibu Kota.

"Kalau menghapus itu tidak mungkin, karena kejahatan itu umurnya sama dengan manusia, kalau turun ya bisa 100 hari," kata adik Hendarman Soepandji, mantan Jaksa Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com