Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda: Mayoritas Senjata Api Milik Sipil Berpeluru Karet

Kompas.com - 06/05/2012, 14:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat ada sekitar 5.000 senjata api yang beredar di kalangan warga sipil di sekitar Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sejak tahun 2004, kepemilikan senjata api dibatasi sehingga senjata api yang mulanya dimiliki perseorangan sipil dikembalikan lagi kepada aparat kepolisian.

Hingga kini masih tersisa 1.000 senjata api di tangan warga sipil. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, senjata api yang paling banyak beredar di warga sipil adalah yang berpeluru karet, yakni sekitar 70 persen. Sisanya berpeluru gas sekitar 25 persen dan berpeluru tajam sekitar 5 persen. "Masih karet yang paling banyak," kata Rikwanto.

Ia menuturkan, sejak Peraturan Kepala Polri Nomor 82 Tahun 2004 dikeluarkan, izin kepemilikan senjata api menjadi semakin selektif. Senjata api untuk olahraga, misalnya, harus dimasukkan ke dalam gudang dan tidak boleh dibawa setiap hari. Adapun senjata api untuk keperluan membela diri diberikan secara khusus kepada orang-orang tertentu, seperti pejabat pemerintahan, baik legislatif maupun eksekutif; pejabat swasta, dan anggota TNI/Polri ataupun purnawirawan.

"Kalau senjata api untuk bela diri ini sangat selektif, jadi tidak lagi alasan mengaku terancam langsung bisa dapat senjata. Dilihat dulu jabatannya," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com