Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Street Art", Penghormatan untuk Pak Raden

Kompas.com - 11/05/2012, 23:11 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Seorang siswi SMA di Kota Bandung menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap tokoh Pak Raden dengan melukis tokoh dalam cerita Si Unyil tersebut di dinding Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung (street art).

"Apa yang saya lakukan sekarang ini ialah semacam penghormatan saya atau tribute saya, rasa simpatik saya kepada Pak Raden yang, menurut saya, dia sudah berjasa kepada anak-anak. Namun, sekarang seolah tidak dihargai lagi," kata Edwina Rismayanti yang tercatat sebagai siswa SMA Negeri 14 Kota Bandung, Jumat (11/5/2012).

Street art yang dibuat oleh gadis 17 tahun dan tergabung dalam komunitas Persatuan Seniman Jalanan Urang Bandung (Preman Urban) ini berupa potongan-potongan kertas yang dicat lalu disusun menjadi gambar dua ekor panda imut berukuran besar dan kecil.

Wajah dari dua panda besar tersebut mirip dengan sosok Pak Raden yang memang identik dengan kumis besar dan sebuah belangkon. Ukuran street art-nya cukup besar, yakni sekira 100 x 50 sentimeter dan diberi judul "Our Childhood Savior" oleh Edwina.

Gadis yang kesehariannya mengenakan kerudung ini berharap agar masyarakat, khususnya para anak muda, menjadi ingat dengan eksistensi dari seorang Drs Suyadi alias Pak Raden yang saat ini terbaring sakit.

"Kalau menurut saya, Pak Raden pernah berjasa masa kecil kita. Pak Raden mengajarkan moral dan etika kepada anak kecil lewat film Si Unyil," kata dia.

Ia ingin melihat anak-anak muda di Kota Bandung bisa melihat karyanya dan minimal menjadi ingat dengan Pak Raden.

"Ya mudah-mudahan setelah melihat ini anak-anak muda di Bandung jadi bertanya siapa sih itu? Dan, mudah-mudahan lagi orang tuanya menjelaskan bahwa itu adalah Pak Raden. Lalu menceritakan siapa Pak Raden itu," ujarnya.

Menurut dia, proses pembuatan karyanya tersebut tidaklah lama, street art Pak Raden tersebut dibuat dalam jangka waktu sekitar lima jam.

Saat ini, street art karya Edwina ini telah menghiasi dinding Jalan Layang Pasupati yang sudah dipenuhi dengan gravity tokoh lainnya.

Edwina menuturkan, street art yang dilakukan oleh Preman Urban untuk menghormati tokoh tertentu bukanlah kali pertamanya karena sebelumnya telah ada empat titik di Kota Bandung yang menggelar tribute dengan berbagai gaya, salah satunya di Jalan Veteran, Kota Bandung.

"Nantinya hasil tribute ini bakalan di-share di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook antar-anggota Preman Urban," kata Edwina.

Hingga saat ini, Preman Urban memiliki anggota 75 orang yang tersebar di Jabar dan setiap hasil karyanya akan dipublikasikan lagi kepada 75 anggota tersebut agar termotivasi melakukan hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com