JAKARTA, KOMPAS.com - Proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 masih berlangsung di Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur. Memasuki hari kelima sejak Sabtu, tim Diseaster Victim Identification (DVI) berhasil memperoleh data baru.
"Sudah ada 130 sampel DNA dan 33 sampel sidik jari yang terkumpul. Nanti siang akan kami rilis ke wartawan," ujar Kabidokpol Pusdokes Mabes Polri sekaligus Direktur Eksekutif DVI, Kombes Anton Castilani, saat dihubungi wartawan, Rabu (16/5/2012) pagi.
Namun, belum diketahui apakah sidik jari dan DNA yang telah teridentifikasi tersebut didapat dari berapa kantong jenazah yang berhasil dievakuasi jalur udara dari Gunung Salak, Bogor menuju Jakarta. Anton hanya mengatakan dari data yang terkumpul, belum ada korban yang teridentifikasi secara utuh.
"Kita juga masih melakukan sinkronisasi antara ante mortem keluarga dengan post mortem korban. Sampel itu masih kita jadikan bahan untuk proses identifikasi. Karena itu kita pastikan belum ada korban yang sudah teridentifikasi," papar Anton.
Hingga saat ini, pihak Rumah Sakit RS Polri telah menerima 30 kantung jenazah dimana 5 diantaranya adalah kantung jenazah berisi properti pribadi milik korban, seperti pakaian, perhiasan, kartu tanda pengenal, peralatan elektronik dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.