Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari Sigit Tolak Sangkaan Polisi

Kompas.com - 23/05/2012, 15:58 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ari Sigit menyatakan, penyidik Polda Metro Jaya salah alamat menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan pengelapan dan penipuan dana PT Krakatau Wajatama senilai Rp 2,5 miliar. Dia bukan direksi dan perusahaan PT Dinamika Daya Andalan.

"Saya di situ presiden komisaris, yang bertangung jawab adalah direksi," kata Ari, sebelum meninggalkan Polda Metro Jaya, usai menjalani pemeriksaan sekitar lima jam, Rabu (23/5/2012) sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun Ari menyerahkan semua proses hukum kepada kepolisian. "Kami serahkan semua kepada penyidik, tapi tidak benar ada kerugian di PT Krakatau," kata Ari, yang mengaku harus menjawab 50 pertanyaan penyidik selama pemeriksaan.

Selain didampingi para kuasa hukumnya, Ari juga mendapat pendampingan dari Paulus Pase, kurator yang menangani audit kepailitan PT Dinamika Daya Andalan. Di perusahaan itu, Ari adalah presiden direktur.

Menurut Paulus Pase, Pengadian Tata Niaga Jakarta Pusat sudah menyatakan PT Dinamika Daya Andalan pailit pada 7 Juli 2012. Pihak yang mengajukan permohonan kepailitan itu adalah krediturnya, H Sutrisno dan Sumaryati dari PT RAS.

"Saat ini masih dalam proses audit kurator. Masalahnya adalah perdata. Selama masalah keperdataan belum kelar, proses pidana harus dihentukan," kata Paulus Pase.

Ditanya alasan Polda Metro Jaya memproses laporan pidana yang diajukan PT Krakatau Wajatama, Paulus mengatakan, polda melakukan pemeriksaan karena sudah menerima laporan polisi, sehingga mereka harus memprosesnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com