Pemimpin harus bisa memberikan contoh kepada warga. Pemimpin juga harus lebih banyak berada di lapangan, bukan menghabiskan waktu di kantor. Pemimpin sejati juga harus turun bertemu warga dan mau meninjau semua proyek bermasalah serta mencarikan solusi.
Memang tidak mudah mengubah keberadaan dan kebiasaan lama yang terus berlarut. Akan tetapi, kata Jokowi, jika ingin Jakarta maju, setidaknya itu yang harus dilakukan. Pemimpin harus membangun sistem. Setelah sistem terbangun, harus disertai dengan pengetatan manajemen kontrol. Fungsi pemerintah adalah mengatur dan mengendalikan, bukan memaksakan kehendak. tanpa memberikan solusi.
Pemerintah Provinsi DKI dan warga Jakarta juga perlu merumuskan
Hal itu berbeda dengan kota dan negara lain di dunia yang memiliki ciri khas. Sebut saja Paris, orang akan ingat dengan julukan sebagai Kota Mode. Saat menyebut Malaysia, orang langsung mengatakan Truly Asia.
Akibat tidak adanya identitas kota, pembangunan di Jakarta selama ini juga menjadi tidak terfokus. Kota ini tidak jelas akan dibawa ke mana. Pemerintah Provinsi DKI pun lebih mengedepankan pendekatan birokrasi dan administrasi dalam membangun kota tanpa memikirkan bagaimana mengemas menjadi sebuah kota dengan
Di usianya yang ke-485, sudah saatnya Kota Jakarta berubah. Jakarta sudah waktunya dibangun dengan manajemen perencanaan dan pembangunan yang mengarah kepada sebuah kota dengan identitas yang sangat spesifik. Mengingat warga Jakarta yang sangat beragam, Jokowi mencontohkan, Jakarta bisa menjadi kota festival.
Identitas Jakarta ini tidak bisa diputuskan sendiri. Pemimpin tidak boleh sok pintar dan memaksakan keinginan kepada warga. Pemerintah ditambah para ahli hanya menuntun masyarakat dalam memilih identitas yang tepat.
Cara ini juga yang telah dilakukan Jokowi dalam membangun
Meski Malaysia membutuhkan waktu 14 tahun untuk membangun identitasnya, dia yakin, enam bulan cukup bagi Jakarta untuk menemukan identitas yang tepat. Pembangunan ekonomi di Jakarta pun akhirnya menjadi lebih terfokus.