Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Megapolitan Bukan Solusi Persoalan bagi Jakarta

Kompas.com - 29/06/2012, 02:42 WIB

Pembangunan berkeadaban, menurut Faisal, juga berarti menyelesaikan persoalan transportasi. Harus dipangkas jarak perjalanan dari rumah ke tempat kerja bagi warga kelas menengah yang tidak mampu membeli rumah di tengah kota. Selain itu, pendidikan lebih dari 12 tahun akan didukung penuh karena merupakan modal untuk mobilitas vertikal.

Faisal mengatakan, semua warga harus mendapat perlindungan sosial. Caranya, mengaktifkan jaring pengaman berupa pelayanan kesehatan berbasis iuran. Sistem ini akan mengikis stigma negatif terhadap warga miskin yang berobat ke rumah sakit dan memerlukan bantuan dana.

Tidak ada lagi pembedaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk warga miskin, iuran asuransi harus ditalangi oleh pemerintah.

Kendati maju dari jalur independen, Faisal tidak khawatir program-program akan terkendala karena parlemen dikuasai partai politik. Untuk mengatasinya, Faisal akan mendorong pertemuan-pertemuan dengan masyarakat sepanjang tahun untuk membahas implementasi program-program strategis.

”Alokasi APBD cuma untuk kepentingan dan program warga, bukan saya. Kalau kemudian ditentang oleh DPRD, bisa-bisa warga menduduki DPRD. Apakah kemudian saya memusuhi DPRD? Tidak,” katanya.

Pembangunan berkeadaban juga memerlukan penataan dan pengendalian birokrasi yang baik. Menurut Faisal, setidaknya diperlukan kepemimpinan dan pemahaman terhadap kultur organisasi birokrasi. Ia mengibaratkan memimpin birokrasi layaknya konduktor dalam sebuah orkestra musik. Konduktor berusaha menghasilkan harmoni.

Sejelek-jeleknya pemain musik akan bisa tampil baik jika konduktor bisa mengendalikan seluruhnya. Namun, jika konduktor kacau, biarpun para pemain musik sangat baik, orkestra akan kacau. ”Insya Allah saya mampu menjadi konduktor yang baik,” ujar Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com