Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak di Lampung Timur Jadi Ajang Pungli

Kompas.com - 03/08/2012, 14:40 WIB
Harry Susilo

Penulis

SUKADANA, KOMPAS.com — Jalan rusak yang terdapat di jalur lintas pantai timur di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, dimanfaatkan jadi ajang pungutan liar, seperti yang terlihat pada Jumat (3/8/2012) ini.

Dari pantauan hari ini, jalan rusak di jalur lintas pantai timur Sumatera terdapat di enam titik yang tersebar di Kecamatan Way Jepara, Mataram Baru, dan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Di jalan-jalan rusak tersebut terdapat oknum warga yang meminta uang kepada para pengemudi truk dan angkutan umum. Para sopir umumnya memberikan uang Rp 2.000 sekali lewat. Jika ada enam titik jalan rusak, setidaknya mereka harus merogoh kocek Rp 12.000 untuk melintas di jalan itu.

Sebagian orang yang meminta uang kepada pengemudi langsung menghadang di tengah jalan. Ada juga yang menggunakan modus dengan menjual air mineral botol dan bendera Merah Putih ukuran kecil.

Nanang, salah satu sopir truk yang mengangkut barang ekspedisi, terpaksa memberikan uang kepada warga yang menghadang di jalan karena takut. "Kalau enggak dikasih uang, mereka suka melempari kaca mobil dengan batu," ujarnya.

Sebenarnya, kondisi jalan di jalur lintas pantai timur Sumatera mulai dari arah Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, hingga Bakauheni, cukup mulus. Jalan mulus ini mengapit jalan rusak di Way Jepara, Mataram Baru, dan Labuhan Maringgai yang seolah dibiarkan tak diperbaiki.

Jalan rusak itu berupa jalan berlubang dan berbatu, tetapi hanya sepanjang sekitar 150-200 meter dan bersifat sporadis.

Sebagai contoh, terdapat ruas jalan rusak di Way Jepara sepanjang 150 meter. Padahal, jalan sebelum dan sesudahnya mulus. Satu kilometer berikutnya ada jalan rusak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com