Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap DPP-DPD DKI Golkar Dinilai Hanya Skenario

Kompas.com - 07/08/2012, 17:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan sikap politik antara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Golkar terkait dukungan di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta dinilai merupakan skenario partai.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Gun Gun Heryanto mengatakan, tidak mungkin DPD DKI berbeda sikap dengan DPP lantaran termasuk faksi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Ketua DPD DKI Priya Ramadani adalah besan Ical.

"Jadi deklarasi itu adalah by design. Saya kira ini skenario ganda untuk mengamankan reputasi Golkar. Di level DPP seolah-olah membiarkan pilihan dengan tidak memberikan dorongan kepada salah satu kandidat. Tetapi di level DPD mendeklarasikan dukungan ke Foke-Nara," kata Gun Gun ketika dihubungi, Selasa (7/8/2012).

Gun Gun menduga ada pola transaksional di level DPD dengan kandidat incumbent. Sementara DPP mencoba menetralisir kemungkinan Foke-Nara kalah di putaran kedua.

"Sehingga nanti akan ada klaim bahwa DPP Golkar tidak terlibat secara penuh dalam permainan di Pilkada DKI putaran kedua. Jadi seolah tidak punya beban jika kandidat yang didorong kalah," kata Gun Gun.

Pengajar ilmu politik Universitas Syarif Hidayatullah itu menambahkan, langkah perbedaan sikap di hadapan publik itu tentu dilakukan setelah memperhitungkan dampak negatif dari kekalahan di DKI terhadap popularitas dan elektabilitas partai di Pemilu 2014 .

"Strategi ganda ini tidak lepas dari tradisi Golkar untuk bermain di banyak opsi yang menguntungkan," pungkas dia.

Sebelumnya, DPP Golkar mengaku sudah memutuskan membebaskan konstituen untuk memilih siapapun kandidat, apakah pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Sikap itu juga telah disampaikan oleh Ical. Namun, DPD DKI malah mendeklarasikan dukungan untuk Foke-Nara.

Ketua DPP Golkar Hadjriyanto Thohari mengaku tak tahu mengenai deklarasi DPD DKI itu. Namun, dia mengkaitkan kedekatan Priya dan Ical. Selain itu, sikap awal DPD DKI yang hendak mengusung Foke sebagai cagub dan Golkar mengusung cawagub.

Menurut Hadjriyanto, selain karena pasangan yang diusung yakni Alex Noerdin-Nono Sampono tak lolos, DPP memilih sikap membebaskan pilihan untuk menghindari prasangka negatif di masyarakat adanya transaksional dengan pasangan.

"Pemikiran bahwa untuk Pilkada DKI yang memiliki pemilih dengan karakter bebas, rasional, dan ideologi cair, sikap partai yang paling pas adalah membebaskan warganya dalam memilih. Itu sikap yang paling realistis dan rasional," pungkas Hadjriyanto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com