Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langganan Kebakaran, Kecamatan Tambora Akan Di-sweeping

Kompas.com - 08/08/2012, 17:10 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menindaklanjuti seringnya kebakaran yang terjadi di Kecamatan Tambora, Kepala Camat akan bekerja sama dengan semua lembaga yang berkaitan dengan kelistrikan untuk melakukan sweeping setelah Lebaran. Rencana ini didukung oleh humas PLN untuk mengurangi risiko terjadinya korsleting listrik.

"Rencananya memang setelah Lebaran akan ada sweeping besar-besaran. Lembaga kelistrikan tersebut yang bekerja sama adalah Komite Nasional Keselamatan dan Instalasi Listrik (Konsuil), Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI), dan Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Camat Tambora Isnawa Adji kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2012) siang.

Isnawa mengatakan, mereka akan melakukan sweeping di 65 Rukun Warga (RT) yang rentan mengalami kebekaran di Kecamatan Tambora. Sebelumnya, memang sudah ada yang melakukan pemantauan dari pihak PLN setiap Rabu, tetapi hanya dua atau tiga orang. Dengan jumlah rumah yang cukup banyak di kecamatan Tambora, maka pihak kecamatan menggandeng lembaga-lembaga kelistrikan untuk melakukan pantauan secara lebih simultan.

Sebelumnya Kapolsek Tambora Kompol Donni Eka Syaputra mengatakan, kebakaran di Kelurahan Kregan pada Rabu dini hari tadi, Kecamatan Tambora, bukan kesalahan pemilik rumah yang menjadi sumber api. Menurut dia, warga juga lalai karena tidak tanggap melihat kobaran api.

Ketika kebakaran terjadi, lanjut dia, warga menyelamatkan diri masing-masing, sedangkan api tidak bisa dipadamkan oleh pemilik rumah sendiri. Karena itu, dibutuhkan kerjasama antar warga untuk mencegah meluasnya si jago merah melahap rumah-rumah warga.

Kebakaran di Kregan ini telah melahap 75 unit rumah yang biasa disewakan kepada pengusaha-pengusaha konveksi di bilangan Tambora, Jakarta Barat. Tiga puluh lima mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi.

Menurut keterangan saksi mata, api berasal dari sebuah konveksi milik Irene yang berdekatan dengan home industry konveksi lainnya. Struktur tata letak rumah yang tidak teratur dan bahan konveksi yang mudah terbakar menyebabkan api cepat menyebar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com