Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Mudik, Pungli Masih Merajalela

Kompas.com - 10/08/2012, 15:49 WIB

Albar mengaku tak tahu-menahu soal kerusakan jalan yang seolah-olah disengaja untuk memperlambat laju kendaraan sehingga kendaraan mudah ”ditempel” oleh para oknum pemuda di pinggir jalan. ”Coba tanya Bina Marga saja, kenapa bisa begitu,” katanya.

Sengaja dirusak

Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Lampung Komisaris Besar Benyamin mengakui ada yang sengaja merusak ruas jalan, yang kemudian dimanfaatkan oknum warga untuk memaksa meminta uang dan bantuan. Di mata Benyamin, para pelaku sudah sampai pada tahap memeras, bukan pungutan liar.

”Mereka merasa hak tanahnya yang kini dibangun jalan belum mendapat ganti rugi dari pemerintah. Oleh karena itu, mereka merusak jalan dan memanfaatkannya untuk mencari uang. Meskipun sudah berkali-kali diperbaiki, jalannya kemudian dirusak lagi,” ujarnya.

Polda Lampung, lanjut Benyamin, pernah menindak para warga yang melakukan perusakan jalan, tetapi tidak mempan. ”Kami dan warga akhirnya membuat kesepakatan. Kesepakatannya adalah mereka boleh berjualan air kemasan botol. Namun, ada larangan untuk melakukan pemerasan di jalan. Mereka silakan menjual dagangannya. Kalau masih ada pemerasan, kami akan turun menindaknya,” kata Benyamin.

Benyamin menyatakan, langkah itu diharapkan dapat mencegah terjadi bentrokan antara warga dan pemerintah setempat soal lahan. ”Menjelang Lebaran ini, kami juga membangun pos- pos kepolisian di sepanjang jalintim dan jalinpatim agar tidak ada lagi pemerasan dalam bentuk apa pun,” ujarnya.

Ketika arus mudik berlangsung pekan depan, pengawasan di sepanjang jalur sangat dibutuhkan. Jika pemerasan dan pungutan apa pun masih berlangsung, kemacetan mungkin akan terjadi. (HAR/ILO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com