Program Mudik Gratis, PO Bus Komersil Menjerit

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mudik Lebaran, beberapa instansi maupun perusahaan-perusahaan gencar melakukan program mudik gratis. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), banyak masyarakat yang dapat diantar gratis untuk mudik ke kampung halaman.

Namun hal ini berimbas pada Perusahaan Oto (PO) Bus yang menjajakan tiket secara komersil. Kepala Terminal Kampung Rambutan Dwi Basuki mengatakan, di Terminal Kampung Rambutan sejumlah PO mengalami penurunan penumpang karena adanya mudik gratis.

"Ya sangat pengaruh sekali, PO-P0 itu menjerit," kata Basuki kepada KOMPAS.com, Senin (13/8/2012) siang.

Menurutnya, dengan adanya program mudik gratis, banyak masyarakat yang beralih ke program tersebut. Hal ini berpengaruh dengan menurunnya jumlah penumpang yang menggunakan bus-bus komersil.

"Coba ada berapa puluh ribu yang terangkut pada mudik gratis," ujar Basuki.

Ketua Regu PO Sinar Jaya Hanafi pun menyampaikan hal senada. Menurutnya, penumpang yang sebelumnya banyak menggunakan angkutan bus di terminal, beralih pada program mudik gratis tersebut.

"Ya berpengaruh, seharusnya banyak yang datang ke terminal-terminal. Inikan jadinya ngga pada ke terminal," kata Hanafi memaparkan.

Kemungkinan naiknya tarif kelas eksekutif dan bisnis berpengaruh pada menurunnya penumpang dibantahnya. Sebab tarif ekonomi tidak naik, disesuaikan dengan ketentuan pemerintah.

"Kalau naik iya, ya sekitar separuh harga. Tapi kalau ekonomi nggak, itu sudah (ditentukan) dari pemerintah, mengenai tarif atas dan tarif bawah," jelas Hanafi.