Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Politik Kehilangan Pengaruh

Kompas.com - 18/08/2012, 06:07 WIB

Mendukung Fauzi Bowo

Menuju putaran II, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang semula bersama Golkar berada di belakang Alex Noerdin-Nono Sampono, menyatakan akan mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Langkah PPP itu diikuti pula oleh Partai Golkar dan PKS.

Pertanyaannya adalah akankah dukungan ketiga partai kepada Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli itu akan membuat perolehan suara mereka meningkat atau bahkan mengungguli perolehan suara Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama?

Jika PPP dan Golkar yang mendukung Alex Noerdin-Nono Sampono dalam putaran I Pilkada DKI Jakarta hanya dapat meraih 202.643 suara, dapatkah kedua partai tersebut meraih lebih banyak suara untuk Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli pada putaran II?

Sulit untuk percaya bahwa Partai Golkar, yang dalam Pemilu Legislatif 2009 meraih 15.037.757 suara, hanya dapat meraih 202.643 suara di Jakarta. PKS dalam putaran I meraih 508.113 suara, pertanyaannya, dapatkah PKS memindahkan semua suara itu kepada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli? Itu semua masih harus ditunggu.

Daripada mengandalkan dukungan dari partai politik, lebih baik kedua pasangan calon gubernur DKI Jakarta itu berupaya mempertahankan dukungan dari orang-orang yang telah memberikan suara kepada mereka dalam putaran I sekaligus mengupayakan agar orang-orang yang absen dalam putaran I mau datang ke tempat pemungutan suara dan memberikan suara kepada mereka.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa dukungan dari partai politik dalam pemilu presiden atau kepala daerah tidaklah signifikan. Dalam Pemilu Presiden 2004, calon yang diusung Partai Golkar yang menempati urutan teratas dalam Pemilu Legislatif 2004 dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung Partai Demokrat. Padahal, dalam Pemilu Legislatif 2004, Partai Demokrat hanya berada di urutan kelima.

Hal yang sama terulang pada Pemilu Presiden 2009. Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2009 menempati urutan kedua dengan 15.037.757 suara, tetapi calon yang diusungnya dalam Pemilu Presiden 2009 hanya memperoleh 1.847.958 suara.

Dalam Pemilu Legislatif 2009, Partai Demokrat menempati urutan teratas dan Susilo Bambang Yudhoyono yang diusungnya dalam Pemilu Presiden 2009 bisa meraih suara terbanyak. Namun, dalam putaran I Pilkada DKI Jakarta 2012, calon yang diusung Partai Demokrat kalah dari calon yang diusung PDI-P yang berada di urutan ketiga dan Partai Gerindra yang berada di urutan kedelapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com