Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzi: Pendatang Harus Punya Keahlian

Kompas.com - 21/08/2012, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun angka urbanisasi ke Jakarta menunjukkan penurunan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi untuk menurunkan angka tersebut. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengharapkan para pendatang memiliki keahlian dan mengurus persyaratan administrasi agar tidak menjadi beban Kota Jakarta.

”Kota Jakarta memang bukan kota tertutup. Namun, apabila pendatang baru yang ingin mengadu nasib tanpa memiliki keahlian tentu bisa menjadi beban baru bagi Jakarta,” ujar Fauzi Bowo di Jakarta, Senin (20/8/2012).

Untuk mengantisipasi lonjakan pendatang baru, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pendekatan dengan beberapa pemerintah daerah yang menjadi sumber arus migrasi. Pendekatan dilakukan untuk menyosialisasikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi para pendatang baru jika akan mengadu nasib ke Jakarta.

Ada sanksi kependudukan

Kepada calon pendatang baru, Fauzi juga berpesan supaya mempelajari dan mematuhi peraturan kependudukan dan pencatatan sipil di Jakarta.

Pendatang baru yang memenuhi persyaratan tidak akan mendapat halangan untuk datang ke Jakarta. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut akan dikenai sanksi kependudukan.

”Seusai Lebaran kami selalu menggelar operasi yustisi kependudukan. Pendatang yang tidak memenuhi syarat administrasi akan dipulangkan ke kampung halaman mereka,” kata Fauzi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea yang ditemui secara terpisah, kemarin, mengatakan bahwa jumlah kaum urban baru ini semakin berkurang.

Jika di awal tahun 2000 sampai 2004 jumlah pendatang baru mencapai 200.000 orang pada setiap arus balik, kali ini diperkirakan hanya bakal bertambah 45.000-48.000 jiwa.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, pada 2010 pendatang baru mencapai 59.215 orang, kemudian pada 2011 turun menjadi 51.875 orang. Pada tahun ini jumlah pendatang baru diperkirakan juga akan turun menjadi 46.155 orang.

Kini, pertumbuhan penduduk Jakarta, kata Purba, relatif kecil dibandingkan dengan daerah lain. ”Hanya 1,4 persen dari rata- rata pertumbuhan di daerah lain yang 4,5 persen,” tuturnya.

Berkurangnya pendatang baru disebabkan mengecilnya kawasan industri di Jakarta. Mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan di Cikarang, Karawang, Bekasi, Tangerang, dan Bogor.

Jakarta sepi

Sementara itu, selama hari raya Idul Fitri, suasana di Kota Jakarta selalu sepi dan lengang. Jumlah warga Jakarta yang mudik pada tahun ini diperkirakan sebanyak 5,7 juta orang.

Purba menjelaskan, dari total jumlah pemudik sebanyak 8,2 juta orang, sebanyak 5,7 juta orang adalah warga berkartu penduduk DKI Jakarta. ”Sisanya dari Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” kata Purba.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com