Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Bedah Rumah Korban Kebakaran Akan Diangsur

Kompas.com - 22/08/2012, 18:06 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menindaklanjuti program yang diberikan oleh Menteri Perumahan Rakyat mengenai program swadaya rumah di Pekojan, Tambora, pihak kecamatan masih terus melakukan pendataan untuk warga yang berhak mendapatkan bantuan. Dana akan digelontorkan secara berangsur oleh pemerintah.

"Dana enggak bisa langsung turun ke warga karena uang Rp 11 juta itu akan disalurkan melalui bank. Jadi, warga harus membuat rekening bank dulu," kata Camat Tambora Isnawa Adji kepada Kompas.com, Rabu (22/8/2012).

Isnawa menambahkan, prosedur pemberian dana akan diangsur selama beberapa kali sehingga warga tidak akan menerima seluruh dana dalam satu periode waktu. Pihak kementerian juga akan mengirimkan petugas untuk memantau perbaikan rumah warga korban kebakaran Tambora. Menurutnya, pemantauan ini dilakukan untuk mengawasi warga agar dana yang diberikan digunakan dengan semestinya.

"Takut uang itu malah untuk buat kredit motor," kata Isnawa.

Untuk mendapatkan dana tersebut, ungkap Isnawa, warga harus membuat rincian kebutuhan yang harus dibeli terlebih dahulu, kemudian melaporkan ke kecamatan untuk mendapatkan persetujuan pencairan dana. Selanjutnya dana akan digelontorkan ke ATM warga.

Isnawa menambahkan, pendataan warga akan dilakukan secepatnya. Ini agar warga sudah bisa membangun rumah mereka selepas Idul Fitri. Warga yang mendapatkan dana juga memiliki syarat, antara lain berpenghasilan di bawah rata-rata, tanah milik sendiri, rumah tersebut tidak dikontrakkan, dan memiliki surat keterangan dari RT atau RW setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat telah mencanangkan program bedah rumah untuk para korban bencana kebakaran di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Program bedah rumah ditujukan untuk korban kebakaran.

Anggaran untuk korban bencana alam telah dialihkan untuk membantu korban kebakaran. Warga tidak bisa mencairkan dana secara perorangan. Mereka harus membuat kelompok terdiri dari sekitar 10-15 orang.

Tujuan pengelompokan ini untuk bergotong royong membangun rumah tersebut. Langkah ini untuk meminimalkan anggaran pengeluaran. Kalau dana Rp 11 juta ditambah bantuan lain dari CSR perusahaan atau bantuan perorangan, maka jumlah dana yang akan terkumpul sekitar Rp 25 juta per rumah. Dengan uang sejumlah itu, warga diharapkan dapat memperbaiki rumah, menata ulang instalasi listrik dengan semestinya, sehingga kebakaran tidak akan terulang kembali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com