Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedihnya Perasaan Ayah Bocah Korban Perkosaan

Kompas.com - 28/08/2012, 20:00 WIB
Imanuel More

Penulis

"Kemungkinan waktu saya bercerita kepada Pak RT, kedengaran oleh orang lain sehingga kemudian cerita itu berkembang luas di antara warga," sambung Munawir.

Pada Sabtu (25/8/2012) malam, para tetangga yang geram terhadap ulah bejat Zaenudin mendatangi Munawir untuk mengajaknya segera menghakimi pelaku. Namun, ajakan itu ditampiknya. Ia meminta mereka untuk menunggu hasil visum.

Senin (27/8/2012) kemarin, hasil visum dari RSCM diterima. Hasilnya, selaput keperawanan AN telah sobek dan terdapat bekas memar yang sudah cukup lama di dinding kemaluannya. Bersama keluarga dan Ketua RT 08, Munawir mendatangi kamar kos pelaku. Namun penghakiman warga telah mendahului.

"Dia ditanya warga berkali-kali tapi nggak ngaku-ngaku. Padahal hasil visum sudah ditunjukkan," kata Munawir.

Warga yang geram kemudian mengancam dengan menggunakan senjata tajam. Saat itulah Udin mengaku telah mengggagahi AN. Ia pun langsung menjadi sasaran kemarahan warga.

"Saya dan ipar yang anggota TNI terus berusaha untuk melerai. Saya benar-benar berjuang karena saya tidak ingin dia mati. Saya ingin dia hidup dan mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Munawir dengan nada geram.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com