Foke Paparkan Strategi Penanggulangan Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan bahwa strategi penanggulangan banjir jelas tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah 2030. Strategi tersebut akan diperjelas dalam Rencana Detail Tata Ruang yang rancangan peraturan daerahnya tengah dibahas.

"Rincinya akan dituangkan pada Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/9/2012).

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa strategi untuk penanggulangan banjir. Strategi itu meliputi pengembangan prasarana dan sarana pengendalian banjir, memperbaiki dan meningkatkan sistem drainase, serta mengembangkan jalur, kawasan, dan ruang evakuasi bencana. Lokasi penempatan dan penerapan strategi ini akan diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Sementara itu, beberapa tindakan nyata yang akan dilakukan adalah relokasi atau penerapan teknik rekayasa pada permukiman di kawasan rawan banjir, rehabilitasi dan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan rob, penyediaan fasilitas penyampaian informasi cuaca ke pelabuhan-pelabuhan, serta penanaman tumbuhan laut, seperti mangrove.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Jakarta, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Damai Sejahtera, dan Fraksi Partai Golongan Karya mempertanyakan strategi penanggulangan dan pengendalian banjir di Jakarta. Menurut kedua fraksi ini, Jakarta membutuhkan sarana mitigasi yang baik dan memerlukan sistem polder yang sesuai untuk melengkapi Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB).